Madiun (ANTARA) - PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) mencatat sebanyak 104 kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur tol Ngawi-Kertosono selama bulan Januari hingga Agustus 2019.
Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) Iwan Moedyarno, mengatakan insiden kecelakaan tersebut tergolong tinggi dan faktor penyebab paling banyak adalah karena human error yang mencapai 70 persen dari total kasus.
"Penyebab kecelakaan banyak karena pengemudi yang terlena atau mengantuk," ujar Iwan kepada wartawan, Senin.
Baca juga: Seorang Tewas Akibat Kecelakaan Bus di Tol Ngawi-Kertosono
Baca juga: Korban Kecelakaan Tol Ngawi Sempat Terlempar dari Bus
Selain karena pengemudi, faktor kondisi kendaraan juga ikut memicu terjadinya kecelakaan. Rekaman data laka JNK mencatat banyak kecelakaan dipicu karena pecah ban atau sebab teknis lain, misalnya mesin radiator yang terlalu panas.
"Kami sudah sering ingatkan pentingnya menjaga kondisi badan dan kendaraan sebelum masuk tol. Rest area juga selalu terbuka. Pengemudi bisa memanfaatkan untuk beristirahat," katanya.
Meski demikian, pihaknya juga mengakui jika kualitas badan jalan juga ikut menjadi penyebab kecelakaan. Meski persentasenya tidak sebesar faktor human error.
Terkait kualitas badan jalan, pihaknya segera melakukan perbaikan terutama di beberapa titik jembatan. Sedangkan tingginya kasus kecelakaan, pihaknya menilai perlu memasang singing road di beberapa titik yang dianggap rawan.
Selain itu, JNK juga akan lebih memperketat laju kecepatan kendaraan agar tidak melebihi batas maksimum yakni 100 kilometer per jam.
Kendaraan dengan muatan melebihi kapasitas juga akan ditertibkan. Selain itu, sebaran kamera pengintai atau CCTV juga akan ditambah.