Madiun (ANTARA) - Bupati Madiun Ahmad Dawami bersama para petani bergotong-royong melakukan pembasmian hama tikus di areal sawah Desa Kedung Jati, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis.
Pembasmian hama tikus dilakukan dengan cara manual atau "geropyokan" menyusul penggunaan jebakan tikus dengan listrik di wilayah setempat dilarang karena berbahaya dan sering menimbulkan korban jiwa.
"Kegiatan 'geropyokan' tikus ini dilakukan secara serentak di sejumlah titik dengan tujuan lebih efektif membunuh tikus. 'Geropyokan' dilakukan dengan cara pengemposan sarangnya dengan belerang," ujar Bupati Ahmad Dawami kepada wartawan di Madiun.
Dia menjelaskan gotong royong pembasmian tikus tersebut dilakukan menyusul banyaknya keluhan petani Kabupaten Madiun akan serangan hama tersebut pada awal musim tanam kemarau tahun ini.
Hama tikus tersebut menyerang tanaman padi usia 40 hari yang mengakibatkan tidak dapat tumbuh sempurna. Akibatnya, petani terancam gagal panen.
Petani desa setempat, Eko Purnomo, mengatakan hama tikus merusak hampir semua bagian tanaman, mulai batang, daun, hingga bulir padi yang baru tumbuh.
Para petani sudah melakukan pembasmian dengan berbagai cara, namun populasi tikus tetap banyak.
"Tanaman padi yang terserang tikus tidak berkembang dengan baik. Bahkan, petani desa sini sudah dua kali tanam namun belum bisa panen karena terserang tikus," kata dia.
Pembasmian hama tikus tersebut mendapat sejumlah bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Madiun, di antaranya umpan beracun 80 kilogram yang sudah dibagi secara merrata ke lima kelompok tani di wilayah setempat.
Selain itu, bantuan belerang 150 kilogram, delapan karton mercon, dan pinjaman alat pengemposan 10 unit.
Para petani berharap dengan upaya pembasmian secara seretak di sejumlah lokasi di Kabupaten Madiun tersebut, dapat mengurangi serangan hama tikus terhadap lahan pertanian.
Sesuai data, serangan tikus paling banyak terdapat di Kecamatan Pilangkenceng dan Balerejo.
Bupati Ahmad Dawami mengimbau para petani terus bergotong royong melakukan "geropyokan" tikus guna membasmi hama tersebut.
Pembasmian tikus dengan "geropyokan" dinilai lebih baik dari pada jebakan listrik karena lebih aman dan tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.