Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Australia bersedia membantu kebutuhan para petani di Pamekasan guna mengatasi kekeringan dan kekurangan air bersih dengan melakukan pengeboran sumber air bawah tanah.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia dan salah satu hasilnya Australi bersedia membantu kami dalam peningkatan usaha ekonomi pertanian," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Kamis.
Caranya, sambung dia, dengan mengatasi persoalan yang selalu dialami para petani di Pamekasan, yakni dengan memenuhi kebutuhan air.
Pemerintah Australia, kata dia, bersedia membantu masyarakat petani Pamekasan mengatasi persoalan mendasar bidang pertanian itu, dengan melakukan pengeboran sumber air bawah tanah.
Produksi hasil pertanian di Pamekasan selama ini kurang maksimal, karena terkendala irigasi, sehingga lahan pertanian produktif hanya saat musim hujan saja. Saat kemarau, banyak lahan milik warga yang tak produktif.
Ia menuturkan, pada musim kemarau saat ini, sedikitnya 80 desa, dari total 189 desa/kelurahan di Pamekasan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.
"Mudah-mudahan dengan adanya bantuan pengeboran air bersih bawah tanah ini nanti, produksi pertanian kita bisa meningkat, dan hasil panen warga melimpah," ujar Baddrut.
Sebelumnya, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox memang telah melakukan pertemuan dengan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam untuk membahas tentang kerja sama dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor pertanian di wilayah tersebut.
Kala itu, Allaster datang ke Pamekasan dan melakukan pertemuan langsung dengan bupati muda ini, membahas tentang potensi kolaborasi antara sektor publik dan swasta yang di fasilitasi oleh 'Australia-Indonesia Partnership for Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture/PRISMA', yakni sebuah program Kemitraan Pembangunan antara Pemerintah Australia (Department of Foreign Affairs and Trade, DFAT) dan Pemerintah Indonesia (Bappenas).
Di Pamekasan, PRISMA menjembatani kemitraan publik-swasta antara Dinas Pertanian dan Corteva (sebelumnya dikenal sebagai PT DowDuPont Indonesia) untuk mempromosikan penggunaan benih jagung berkualitas tinggi dan praktik pertanian yang baik serta East West Seed Indonesia (EWINDO) untuk mempromosikan benih sayuran ukuran kecil.
Pada Desember 2018, intervensi jagung telah meningkatkan pendapatan 45.603 rumah tangga petani jagung di Jawa Timur dengan total Rp105,1 miliar dan pendapatan rata-rata meningkat hingga 234 persen.
Sementara, kerjasama dengan EWINDO telah membantu Dinas Pertanian Pemkab Pamekasan untuk mempromosikan program berkebun di rumah kepada kelompok-kelompok petani perempuan sebagai bagian dari agenda ketahanan pangan Pemerintah Indonesia.
Allaster Cox menyatakan dukungan dan mengapresiasi kepada Pemkab Pamekasan, dan semua mitra sektor swasta kami atas kerjasama mereka dan dukungan berkelanjutan untuk program PRISMA.
"Karena yang menjadi kendala petani di Pamekasan ini adalah ketersediaan air, maka yang menjadi komitmen pemerintah Australia untuk membantu pengembangan usaha pertanian ini adalah penyediaan air, dengan program pengeboran air bawah tanah itu tadi," kata Bupati Baddrut Tamam, menjelaskan.