Surabaya (ANTARA) - Kota Xi'an di Provinsi Shaanxi, Tiongkok, selain terkenal dengan tembok kota kuno yang dibangun lebih dari 600 tahun yang lalu saat zaman Dinasti Ming, City Wall adalah salah satu benteng pertahanan terbaik di China.
Juga populer dengan museum prajurit atau tentara dan kuda terakota Xi’an (Bingmayong) pertama kali ditemukan oleh petani yang sedang menggali tanah di Distrik Lintong, sekitar 36 kilometer dari Kota Xi’an pada tahun 1974 dan mulai dibuka untuk umum tahun 1983, yang ternyata belakangan diketahui memiliki warna.
Provinsi Shaanxi di timur berbatasan dengan Henan, di barat dengan Ningxia dan Gansu, di selatan dengan Sichuan, Chongqing serta Hubei, sementara di utara berbatasan dengan Monggolia.
Posisi geografis di tengah Tiongkok ini menjadikan kota Xi'an tempat logistik distribusi beragam barang melalui jalur darat (kereta api) ke berbagai wilayah di Eropa yang dulu dikenal sebagai Jalur Sutera, di mana pemerintah Tiongkok berupaya menghidupkan kembali jalur perdagangan ini bersejarah ini.
Jangan dilupakan juga, penguasa China daratan saat ini yaitu presiden Xi Jiping berasal dari provinsi Shaanxi yang tercatat kini memiliki pendjuduk 38 juta jiwa lebih (sensus 2018).
Nama Xi’an yang ada di Provinsi Shaanxi belum sepopuler Senzhen, Beijing, atau Shanghai maupun Guangzhou. Padahal cerita di kota itu tidak ada duanya di dunia. Kisah pasukan patung Terakota, masuknya agama Islam dan cerita tokoh legendaris Biksu Tong Sam Cong dan Guru Sun Go Kong ada di kota Xi’an
Daerah Xi’an merupakan salah satu peradaban tua dan cikal bakal terbentuknya negara China atau Tiongkok baru. Sejarah Tiongkok lama, yang tercatat dalam prasasti cangkang kura-kura menyebutkan kalau Tiongkok lama dimulai pada tahun 1750 SM. Tapi saat itu Dinasti Shang yang mempunyai wilayah di sekitar sungai Kuning, masih berupa kerajaan kecil.
Baru pada tahun 221 SM, saat tujuh kerajaan-kerajaan kecil saling berperang, ada seorang raja yang bernama Qin Shi Huang dengan gagah berani membawa pasukannya menaklukan kerajaan lainnya.
Setelah itu, Qin yang terlahir dengan nama Ying Zheng akhirnya membentuk Kekaisaran pertama Tiongkok dan sekaligus menyatukan semua kerajaan kecil yang kemudian dimasukan dalam Dinasti Qin.
Posisinya sebagai kota maupun provinsi tertua di daratan Tiongkok ini, menjadikannya peradapan kuno masyarakatnya yang sangat kental, juga menapak pada dunia kulinernya. Ya, Mi Xi'an sangat populer dan dikenal sebagai mi terbaik dan terenak di Tiongkok.
"Mi Xi'an adalah mi terlezat dan terbaik di China," kata Yu Quntong, direktur hubungan luar negeri pada dinas informasi Pemprov Shaanxi, saat delegasi media dari Jatim dan Jateng yang difasilitasi Konjen RRC di Surabaya berkunjung ke Xi'an pada awal Juli lalu.
Mi Xi'am memang khas, dari bentuknya juga tidak seperti mi pada umumnya, mi di Xi'an bentuknya lebar dan pipih dengan tekstur lembut disajikan dalam beragam variasi. Di mana yang umum dan lebih dikenal sebagai sop.
Dipadukan sayuran dan kaldu ayam, mi xi'an disajikan dalam mangkok dan sendok keramik, rasanya emang "yami" lezat sekali. Dengan harga 5-6 yuan (Rp10 hingga 12 ribu), tidak rugi rasanya, sebanding dengan kelezatannya.