Surabaya (ANTARA) - Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat Dr Manfaluthy Hakim mengungkapkan penggunaan internet pada gawai berdurasi panjang dapat meningkatkan risiko kerusakan saraf tepi atau neuropati.
"Gerakan atau kegiatan berulang umumnya menyebabkan beberapa gangguan, salah satunya gangguan saraf tepi akibat jeratan," kata dia di Surabaya, Sabtu.
Manfaluthy mengatakan, saraf tepi adalah penghubung organ tubuh dengan saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh organ tubuh seperti organ dalam, mata, pendengaran, penghidu. kelenjar keringat, kulit dan otot otot.
Dia menjabarkan salah satu contoh kegiatan berulang adalah mengetik, penggunanan mouse yang terus menerus, bermain game di komputer maupun gawai.
"Bagian tubuh pengguna gawai yang berisiko terkena neuropati adalah bagian tangan, lengan terutama siku. Umumnya daerah tersebut bisa terkena neuropati akibat jeratan. Neuropati akibat jeratan sering terjadi di carpal tunnel," ujarnya.
"Karena itu sangat penting untuk dijaga agar tetap berfungsi maksimal dan terhindar dari neuropati atau kerusakan saraf tepi. Ketika saraf tepi mengalami gangguan muncul gejaIa-gejala seperti kesemutan, kebas. kram, dan kelemahan otot yang disebut dengan neuropati," katanya, menambahkan.
Group Brand Manager P&G Consumer Health Indonesia Wens Arpandy mengatakan, meningkatnya penggunaan gawai yang membuat risiko neuropati meningkat.
Untuk itu pihaknya melalui brand Neurobion, menghadirkan solusi total untuk mengatasi neuropati akibat kekurangan vitamin neurotropik seperti Vit B1, B6 dan B12.
"Kami menyadari bahwa saat ini teknologi berperan panting dalam menunjang aktivitos masyarakat. namun penggunaan dalam jangka waktu lama berisiko menyebabkan kerusakan saraf tepi," ucapnya.
Wens Arpandy menambahkan, Neurobion berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan dapat menjalani hidup berkualitas melalui kampanye terintegrasi solusi total.
"Solusi total dari Neurobion terdiri dari produk vitamin neurotropik berkualitas yang terbukti klinis serta disesuaikan dengan tingkat gejala neuropati, deteksi dini di Neuropathy Check Point (NCP) dan senam kesehatan saraf Neuromove," tuturnya.
Sementara itu Medical & Technical Affairs Manager Consumer Health, P&G Health, dr Yoska Yasahardja mengatakan, pada Studi Klinis 2018 NENOIN membuktikan bahwa konsumsi kombinasi Vitamin Neurotropik secara rutin dan berkala dapat mengurangi gejala neuropati seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar dan rasa sakit secara signifikan hingga 62,9 persen dalam tiga bulan periode konsumsi.
"Neurobion memiliki dua varian yaitu Neurobion Forte dan Neurobion putih. Masyarakat dapat mengatasi kesemutan akibat neuropati karena kekurangan vitamin neurotropik (B1, B6, B12) dengan Neurobion Forte. Untuk gejala yang sudah lebih ringan dan pencegahan gejala Neuropati akibat kekurangan vitamin Neurotropik (B1, B6, B12) gunakan atau minum Neurobion putih," ujar Yoska Yasahardja. (*)
Pakar: Pengguna gawai berisiko alami neuropati
Sabtu, 14 September 2019 18:15 WIB
Bagian tubuh pengguna gawai yang berisiko terkena neuropati adalah bagian tangan, lengan terutama siku. Umumnya daerah tersebut bisa terkena neuropati akibat jeratan. Neuropati akibat jeratan sering terjadi di carpal tunnel