Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengingatkan para bakal calon kepala desa yang nantinya terpilih agar mengoptimalkan program Smart Kampung guna mengakselerasi pembangunan desa.
Bupati Anas menyampaikan, untuk menjadi seorang kepala desa harus memiliki niat yang tulus untuk membangun desa dan kemampuan dalam mengelola berbagai permasalahan di desa, salah satunya kades harus bisa memberikan pelayanan yang cepat dan mudah bagi warganya.
"Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengoptimalkan program Smart Kampung. Program ini memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi desa dalam memberikan pelayanan bagi warga karena mencakup berbagai aspek," kata Bupati Anas dalam sambutannya saat pembukaan ujian tes bakal calon kepala desa 2019 di Banyuwangi, Kamis.
Smart Kampung merupaka program pengembangan desa yang digagas Banyuwangi untuk mendekatkan pelayanan publik ke level desa. Setiap desa memiliki program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan teknologi, kegiatan ekonomi produktif, peningkatan pendidikan-kesehatan dan upaya pengentasan kemiskinan.
"Smart Kampung ini memberi ruang kepada kades untuk terus berinovasi. Kami telah menyediakan infrastruktur fiber optik untuk mempercepat pelayanan di desa, silahkan dimanfaatkan untuk kepentingan desa," katanya.
Selain kemampuan untuk menciptakan inovasi, Anas juga mendorong kepala desa untuk bisa menentukan skala prioritas pembangunan desanya.
"Kepala desa harus punya skala prioritas, misalnya dalam membangun infrastruktur jalan, kades harus tahu mana jalan yang harus didahulukan dibangun yang manfaatnya besar," kata Anas.
Karena seorang pemimpin, lanjut ia, harus berani mengambil keputusan mana yang akan diprioritaskan, kendati keputusan tak harus selalu bisa menyenangkan banyak orang, tetapi selama bisa bermanfaat besar bagi desa harus tetap diperjuangkan.
Anas berharap, para kepala desa yang terpilih nantinya bisa melakukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam membangun desanya.
Ia mencontohkan, dengan berkolaorasi bersama pihak sekolah untuk menuntaskan problem pendidikan seperti anak putus sekolah, juga dengan puskesmas untuk menuntaskan masalah kesehatan.
"Intinya kepala desa harus bisa memanfaatkan potensi dan jaringan yang ada. Baik dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan pihak swasta, agar semua program maupun masalah yang ditemui di desa bisa diselesaikan dengan baik," ujarnya.
Bakal calon kepala desa yang mendaftar dan mengikuti pilkades di Banyuwangi tercatat sebanyak 621 orang dari 130 desa yang tersebar di 24 kecamatan. (*)
Bupati Anas ingatkan kades terpilih agar optimalkan program Smart Kampung
Kamis, 29 Agustus 2019 20:30 WIB