Jakarta (ANTARA) - Hanung Bramantyo selalu memberikan pesan atau wejangan kepada para pemainnya, khususnya yang masih berusia muda, termasuk Iqbaal Ramadhan.
Sutradara film "Bumi Manusia" itu menilai bahwa Iqbaal saat ini kariernya sedang bersinar dan dia juga dalam masa pertumbuhan menuju dewasa. Bagi Hanung, Iqbaal memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk bersikap sombong, apalagi hal-hal yang dilakoninya saat ini mendapat banyak kemudahan.
"Iqbaal adalah pribadi, anak muda, yang di usianya, dia sudah mendapatkan banyak sekali kemudahan. Dia sudah mendapatkan posisi yang tinggi di industri film kita, di usia yang sangat muda. Itu berbahaya buat Iqbaal kalau dia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri," kata Hanung saat berbincang usai jumpa pers film "Bumi Manusia" dan "Perburuan" di Jakarta, Kamis.
"Dia bisa terjerumus pada narkoba karena gampang mendapatkan itu. Aksesnya kan gampang mendapatkan itu. Terus dia bisa terjerumus pada kesombongan. Lupa diri. Terus akhirnya kemudian yang muncul adalah menggampangkan. ‘Ah, gampang. Gue pernah main Bumi Manusia, peran kayak gini gampang.’ Itu berbahaya," lanjut suami dari Zaskia Adya Mecca itu.
Hanung juga selalu memosisikan diri sebagai kakak terhadap para aktor yang usianya jauh di bawah dia dan memberikan beberapa wejangan tanpa rasa sungkan.
"Karena itu, selaku sutradaranya, kakak, saya selalu telepon Iqbaal, saya bilang, 'Baal, ingat ya, hati-hati. Musuh utama manusia itu bukan kegagalan. Musuh utama manusia itu sukses.' Itu musuh utama. Karena dengan kesuksesan, kita bisa berhenti di situ. Tapi dengan kegagalan, kita selalu kayak diingatkan," ujar Hanung.
Tak hanya pemain "Dilan" itu saja, Hanung pun melakukannya terhadap beberapa aktor lain, seperti Reza Rahardian, Ringgo Agus Rachman dan Adipati.
"Itu yang saya bilang kepada siapapun aktor-aktor muda, Reza Rahadian pada saat itu, Agus Ringgo pada saat itu, termasuk ya Adipati. Waktu itu dia main di "Perahu Kertas", saya bilang seperti itu," ujar Hanung.
Baca juga: Film "Bumi Manusia" dan "Perburuan" diputar perdana di Surabaya