Jakarta (ANTARA) - Striker asing Persela Lamongan asal Brazil, Alex Dos Santos Goncalves mengatakan tidak ingin memikirkan menjadi "top scorer" di Liga 1 Indonesia.
Hingga pekan ke-11, Alex mampu melesakkan dua gol dan membukukan 10 gol yang membuat menjadi pencetak gol terbanyak sementara. Alex mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-62 dan ke-71 ketika menjamu tamunya Borneo FC.
Alex membantu timnya berjuluk Laskar Joko Tingkir hanya mampu bermain imbang dengan tamunya Pesut Etam dengan skor akhir 2-2 di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (29/7) malam.
"Saya tidak ingin memikirkan menjadi top skor, saya di sini untuk membantu teman-teman saya dan mencoba menempatkan Persela di posisi terbaik,"kata Alex Dos Santos Goncalves saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Rabu.
Ia menyebut cukup senang jika mencetak gol, namun membawa tim memperoleh kemenangan itu yang paling penting.
"Itu peristiwa yang membuat bersyukur dalam hidup saya. Sangat bahagia, karena Tuhan selalu memberkati saya. Saya percaya banyak pada Tuhan. Tanpa Dia, saya bukan apa-apa,"ujar Alex menggebu.
Ia mengatakan tidak akan menargetkan berapa total gol yang ingin dicetak bersama Persela Lamongan pada Liga 1 musim ini.
Menurut dia, pertandingan melawan tim asuhan Mario Gomez, Persela bermain sangat baik. Khususnya di babak kedua, tim Pesut Etam bermain sangat menekan di babak pertama dan tim tamu menunggu kesalahan Persela Lamongan untuk melakukan serangan balik.
"Mereka (Borneo FC) hanya memiliki satu kesempatan, kami memiliki pemain belakang yang baik, namun malam itu kami belum bisa menang,"tutur mantan pemain Fluminense itu.
Pada pertandingan itu, Persela Lamongan yang menargetkan kemenangan di laga kandang beberapa kali menguasai lapangan dengan kerja sama dari pemain serta sempat menciptakan peluang namun belum menghasilkan gol.
Pada menit akhir babak kedua, laga sempat terhenti selama 25 menit lebih akibat insiden antara kiper Persela Dwi Kuswanto dengan gelandang Borneo FC Wahyudi Hamisi yang berujung kartu merah untuk keduanya.
Keputusan wasit asal Riau, Wawan Rafiko yang memberikan kartu merah inipun mendapat protes dari kedua tim, hingga wasit memberikan penalti yang diduga merupakan keputusan yang kurang tegas.(*)