Probolinggo (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat menanam cemara udang di pesisir pantai untuk mencegah terjadinya abrasi.
Ajakan itu disampaikan saat menanam pohon cemara udang di tepi Pantai Payangan, Kota Probolinggo, dalam rangka puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jatim di tepi Pantai Mayangan, Kota Probolinggo, Minggu.
"Pohon cemara udang itu bisa mampu mencegah terjadinya abrasi pantai dan sebagai penyangga jika terjadi gelombang tinggi atau tsunami dan pohon itu mampu bertahan hingga 500 tahun," katanya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengajak semua pihak untuk ikut menjaga ekosistem dan ekologi alam sekitar, sehingga perlu digalakkan penanaman pohon di kawasan pesisir pantai.
"Hari ini kami bisa langsung melihat fisik pohon cemara udang dan pohon itu memiliki kekuatan yang cukup teruji, sehingga bisa menjadi penyangga atas kemungkinan terjadinya abrasi pantai maupun gelombang tinggi seperti tsunami," tambahnya.
Tidak hanya menggalakkan menanam pohon di kawasan pesisir, mantan Menteri Sosial itu mengajak masyarakat untuk bersama-sama menanam pohon untuk menjaga lingkungan dari polusi udara dalam rangka puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Jatim itu.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyerahkan penghargaan Lingkungan Hidup Tahun 2019 yakni penghargaan Laporan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) kabupaten/kota terbaik tahun 2019, penghargaan Pelestari Lingkungan Hidup Tahun 2019, penghargaan desa/kelurahan berseri Provinsi Jatim Tahun 2019 Kategori Mandiri, serta penghargaan Sekolah Adiwiyata tahun 2019.
Gubernur Jatim itu juga melakukan penandatanganan kerja sama atau MoU tentang program adopsi Sungai Brantas dengan 23 pimpinan perusahaan di antaranya PT Adiprima Suraprinta, PT Keramik Diamond Industries, PT Miwon Indonesia, PT Mega Surya Eratama, PT Pakerin, dan PT Ispat Indo.
Khofifah ajak masyarakat tanam cemara udang untuk cegah abrasi di pesisir pantai
Minggu, 28 Juli 2019 19:53 WIB
pohon itu memiliki kekuatan yang cukup teruji, sehingga bisa menjadi penyangga atas kemungkinan terjadinya abrasi pantai maupun gelombang tinggi seperti tsunami