Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyediakan dana bergulir sebesar Rp9 miliar yang bisa dimanfaatkan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) dalam mendukung usaha mereka agar semakin berkembang.
"Tambahan modal kami berikan akses dana bergulir dengan bunga 4 persen per tahun. Kami siapkan Rp9 miliar, silakan akses dan itu berguna," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tenaga Kerja Kota Kediri, Kristianto di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan pemerintah kota memberikan perhatian bagi para pengusaha UMKM termasuk yang berkutat dalam bisnis rintisan. Terlebih lagi, saat ini bisnis rintisan di Kediri juga sangat berkembang. Hingga kini, di Kediri terdapat ribuan UMKM yang terdata.
Pemilik UMKM bisa mengajukan program itu lewat bank yang telah ditunjuk. Nantinya, petugas baik dari dinas koperasi maupun pihak bank melakukan survei dan setelah dinyatakan lolos baru mendapatkan dana. Besarannya diputuskan setelah survei tersebut.
"Di Kediri sudah sangat signifikan. Jadi, pertumbuhan UMKM luar biasa pesat, dilihat dari Stadion Brawijaya sampai ujung jembatan baru sekarang menjamur. Start up semua. Jadi, pemuda tidak lagi mengandalkan sektor formal tapi juga nonformal," kata dia.
Pemkot, kata dia, juga memberikan beragam program pelatihan agar mereka semakin mempunyai bekal guna mengembangkan usahanya. Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi pemasaran dengan mengikutsertakan pameran yang digelar baik di Kediri maupun kota.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga melakukan penjaringan para pemuda dalam program "Teknoprener Muda Pemula 2019" di Kediri, Kamis (25/7).
Kegiatan ini merupakan ajang pencarian dan pembinaan para pemuda yang memiliki keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjalankan usahanya. Bidang usaha yang diprioritaskan adalah periklanan, arsitektur, pasar seni, barang antik, kerajinan, desain, mode, film, video, fotografi, dan sejumlah usaha lainnya.
"Ini bagian dari motivasi anak muda yang punya pikiran maju, tidak hanya berpangku tangan dan hanya ingin menjadi PNS," kata Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah yang hadir dalam acara itu.
Ia yakin para pemuda merupakan sosok yang selalu mempunyai kreasi dan inovasi baru, yang terbukti dalam acara di Kediri banyak usaha yang digeluti para pemuda tersebut. Mereka mampu mandiri, berdaya saing dan menjadi pemuda yang produktif.
Pihaknya sangat ingin para pemuda lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka tentang usaha. Mereka tidak selalu termotivasi menjadi karyawan maupun PNS untuk menopang kesejahteraannya.
"Jadi, kami ingin bahwa pemuda tidak hanya menjadi PNS tapi banyak pekerjaan mandiri yang dilakukan secara sendiri dan lebih menopang kesejahteraannya daripada PNS atau karyawan. Kami butuhkan lebih banyak lagi pemuda yang berpikir apa yang dilakukan di dalam membuat Indonesia mandiri dan sejahtera," kata dia.
Kemenpora menggelar kegiatan Teknoprener Muda Pemula 2019 di enam kota, antara lain Tegal, Banjarmasin, Jambi, Kediri, Yogyakarta dan Denpasar yang bergerak di bidang enterpreneur berbasis teknologi.
Kemenpora menginginkan dari output kegiatan ini, yang sebelumnya hanya mendapatkan 20 pemuda dari empat lokasi, ditingkatkan menjadi 48 pemuda dari enam lokasi. Kegiatan prakualifikasi ini diikuti 180 peserta dari enam daerah tersebut.
Untuk perekrutan tersebut, Kemenpora bekerjasama dengan dinas di daerah, dengan harapan bisa lebih mempererat kemitraan dengan pemerintah daerah dan memperkuat dalam penumbuhan, pemberdayaan pemuda di bidang enterpreneur berbasis teknologi tersebut.