Mojokerto (ANTARA) - Kota Mojokerto mendapat penghargaan Kota Layak Anak (KLA) 2019 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/7) malam.
Penghargaan diterima Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise.
Selain menerima penghargaan KLA Madya pada tahun ini, Kota Mojokerto juga mendapat apresiasi berupa penghargaan atas Pelopor Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) Tahun 2019 yaitu Alun-alun Kota Mojokerto.
Ning Ita, sapaan wali kota berterima kasih atas kerja keras semua pihak baik dari organisasi perangkat daerah, masyarakat dan juga pelaku usaha atas kolaborasinya dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak sehingga Pemkot Mojokerto menerima penghargaan KLA Madya dan Pelopor Ruang Bermain Ramah Anak.
"Anak-anak adalah calon pemimpin masa depan. Untuk itu agar kelak menjadi pemimpin yang baik, kita harus memberikan pendidikan dan fasilitas yang baik untuk anak-anak," kata Ning Ita.
Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA, Lenny N. Rosalin mengatakan bahwa penerima penghargaan KLA 2019 meningkat 40 persen dari tahun sebelumnya.
"Penerima penghargaan KLA dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Angka penerima KLA tahun ini meningkat 40 persen dibanding tahun 2018, Tahun lalu jumlah kabupaten kota yang meraih penghargaan hanya 177 kabupaten/kota," kata Lenny.
Lenny menyampaikan, selain penganugerahan kota layak anak, Kementerian PPPA juga meluncurkan model gereja layak anak dan deklarasi jurnalis kawan anak.
"Kita telah luncurkan masjid layak anak, malam ini akan ada model gereja layak anak, selain itu kita juga mendeklarasikan jurnalis kawan anak, kita berharap bisa mewujudkan Indonesia Layak Anak di tahun 2030," ucap Lenny.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise kembali menekankan pentingnya Kota layak Anak di seluruh wilayah Tanah Air.
Menurutnya anak berhak tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pemerintah daerah juga berkewajiban dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan perlindungan anak melalui pembentukan Kabupaten/Kota layak anak.
"Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan kewajiban kita semua, mari kita berikan yang terbaik bagi 80 juta anak Indonesia. Mereka adalah generasi penerus bangsa kita ke depan. Mari wujudkan Indonesia layak anak tahun 2030," kata Yohana Yembise.
Sebanyak 247 kabupaten/kota tercatat memperoleh penghargaan kota layak anak (KLA). Ke-247 tersebut mendapatkan penghargaan untuk 5 kategori tingkatan yakni KLA Pratama, KLA Muda, KLA Nindya, KLA Madya dan KLA Utama.
Dalam gelaran acara tersebut para tamu undangan disuguhkan tarian khas kota anging mammiri yang dibawakan oleh pelajar SMP dan SMA se-kota Makassar. Selain itu pembacaan doa juga dibawakan oleh anak-anak perwakilan dari lima Agama yakni Islam, Khatolik, Protestan, Budha dan Hindu. (*)