Mojokerto (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau perusahaan PT Mega Surya Eratama di daerah Ngoro, Mojokerto, yang akan mengolah limbah plastik menjadi energi alternatif pembangkit listrik.
"Di sini kami akan pantau bagaimana pengelolaan limbah plastik menjadi listrik. Ini adalah bentuk renewbel power plant energy. Rencananya akan beroperasi awal Agustus," kata Khofifah saat meninjau perusahaan tersebut di Mojokerto, Jatim, Senin.
Ia mengemukakan, pihaknya saat ini juga membahas peraturan pengelolaan sampah yang tengah digodog di DPRD Jatim . Diharapkan mimpi untuk mewujudkan dan mendapatkan energi nonfosil berbasis pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) bisa segara terealisasi.
"Kami berharap pengelolaan sampah basah ada di angka 16,8 persen di tahun 2025, untuk mendapatkan energi nonfosil berbasis PLTSa," katanya.
Sementara itu, Dirut PT Mega Surya Eratama Siswanto pada kesempatan ini juga menjelaskan secara teknis proses produksi hingga bahan baku yang diperoleh.
"Bahan baku 80 persen kami dapat dari impor, seperti Inggris, Australia, Amerika, Singapura, dan negara-negara Eropa. Sedang 20 persen sisanya dari lokal. Produksi kami di sini dilaksanakan di atas lahan seluas 29 hektare. Kini sudah kami kembangkan 40 hektare," katanya.
Ia menjelaskan bahwa Jawa Timur sendiri tercatat sebagai penghasil limbah plastik ke-tiga terbesar di dunia. Fakta ini tentu menjadi catatan dan PR bersama, terkait bagaimana bisa menekan dan memaksimalkan kondisi tersebut.
Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi dan Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno. (*)