Tulungagung (ANTARA) - Harga komoditas cabai rawit di pasar tradisional Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengalami kenaikan, dari sebelumnya di kisaran Rp50 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram akibat pasokan menurun, sementara permintaan meningkat.
"Kenaikan mulai terjadi setelah Lebaran" kata Erika Ardia, pedagang sayur di Pasar Ngemplak, Tulungagung, Jumat.
Tren kenaikan harga juga terjadi pada jenis cabai merah besar dan cabai keriting.
Dua komoditas bahan pedas untuk sayuran itu kini dipatok di kisaran Rp60 ribu dan Rp55 ribu.
Padahal sebelumnya harga kedua jenis cabai ini adalah Rp40 ribu per kilogram.
"Mungkin karena musim ini volume panenan (cabai) terus turun sementara permintaan tetap atau bahkan meningkat," kata Sulaiman, pedagang sayuran lain menambahkan.
Diperkirakan harga cabai akan terus naik seiring kian berkurangnya volume pasokan dari petani.
"Hampir setiap hari terjadi kenaikan antara Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogramnya," katanya.
Kenaikan harga cabai ini tak pelak dikeluhkan sejumlah pembeli, terutama para ibu rumah tangga yang selama ini belanja bumbu dapur di pasar Ngemplak.
"Ya karena (harga naik) terpaksa kami mengurangi jumlah pembelian," kata Meri, salah satu pembeli dengan wajah kecewa.