Logistik pilkades serentak di Tulungagung mulai didistribusikan

Tulungagung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, secara bertahap mulai mendistribusikan logistik pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 235 desa setempat.

"Logistik pilkades berupa kotak suara dan bilik suara sudah kami terima sejak tiga hari lalu," kata Hariyanto, Ketua panitia pilkades di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru Tulungagung, Senin.

Distribusi logistik sejenis juga telah diterima mayoritas desa-desa yang dijadwalkan mengikuti pilkades serentak.

Panitia pilkades, seperti halnya Hariyanto, kini menunggu bantuan keuangan untuk pengadaan sejumlah logistik lainnya, seperti surat suara, honor panitia penyelenggara dan alat tulis.

Kebutuhan logistik pilkades di luar yang disubsidi pemerintah daerah dibebankan kepada masing-masing desa penyelenggara.

“Kami anggap cukup dan desa tidak kekurangan, namun kalau ada penambahan diambilkan dari APBDes," kata Hariyanto.

Dikonfirmasi terpisah, Kasubag Aparatur Pemerintahan Desa Bagian Pemerintahan Setda Tulungagung Yudi Irwanto membenarkan jika pengadaan kertas suara diserahkan sepenuhnya pada panitia tingkat desa.

Namun, pihaknya mengimbau pada panitia tingkat desa untuk memperhatikan kualitas kertas suara. "Dalam pelaksanaannya kami harus memastikan kualitas terjaga," ujarnya.

Untuk menjaga kualitas kertas suara, Yudi memastikan panitia kecamatan dan kabupaten akan aktif mengawasi. Hal itu untuk menyeragamkan kertas suara, karena pemkab mempunyai standardisasi kertas suara, mengingat ada spesifikasi khusus kertas suara serta logistik pelaksanaan pilkades.

"Kami ada spek kertas suara, kotak suara itu ada dalam perbuk Bantuan Keuangan itu ada semuanya," kata Yudi Irwanto.

Bantuan keuangan yang diberikan oleh Pemkab Tulungagung kepada desa untuk pelaksanaan pilkades dianggap mencukupi. Namun, bantuan itu tidak mencakup kegiatan di luar logistik pilkades. Bantuan hanya mencakup logistik, honor panitia dan alat tulis menulis.

"Jika panitia (tingkat desa) ada seragam, terop atau sistem pengeras suara itu biayanya dari APBDes," kata Yudi.