Bangkalan (ANTARA) - Kementerian Pertanian mendorong pengembangan ekonomi bagi warga miskin dan kurang mampu di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, melalui program ternak ayam, karena jenis usaha ini diminati warga setempat.
"Ada lima kecamatan di Bangkalan yang dinyatakan memenuhi syarat untuk pengembangan ternak ayam," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron di Bangkalan, Senin.
Kelima kecamatan itu, masing-masing Tragah, Labang, Socah, Kamal dan Kecamatan Burneh.
Tim dari Kementan telah melakukan studi lapangan dengan meninjau secara langsung ke masing-masing kecamatan beberapa waktu lalu, termasuk jenis ayam yang harus diternak oleh petani, agar memiliki keuntungannya maksimal dalam usaha itu.
"Jenis ayam yang rencananya dikembangkan adalah ayam 'Joper'," kata Ra Latif, sapaan karib Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron.
Ayam Joper merupakan singkatan dari Ayam Jowo Super. Ayam Joper merupakan hasil perkawinan silang antara jantan ayam kampung dan betina ayam petelur. Nama lain jenis ayam ini juga sering disebut ayam jawa super, ayam kampung super, dan ayam kamper.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari bisnis ternak ayam joper ini. Di antaranya memiliki kemampuan tumbuh lebih cepat dari pada ayam kampung biasa sehingga masa panennya juga lebih cepat. Harga jenis ayam ini di pasaran cenderung tinggi dan stabil sehingga bisa memberikan keuntungan lebih pada peternak.
Hal ini terjadi, karena sifat asli dari indukannya yakni ayam broiler dan ayam kampung atau ayam lokal. Ayam broiler memiliki pertumbuhan yang cepat dan daging yang lebih gemuk dan kini juga banyak dijual di pasaran untuk konsumsi sehari-hari ataupun bisnis rumah makan.
Sedangkan ayam kampung terkenal dengan rasanya yang sangat enak dan memiliki daya tahan tubuh tinggi dari berbagai macam penyakit unggas. Maka, jika keunggulan dua jenis ayam itu menyatu, dalam spesies baru, hasilnya akan lebih baik.
Besaran bantuan Kementan RI untuk usaha ayam joper bagi warga miskin dan kurang mampu di Bangkalan itu, mencapai Rp24 milliar.
Penyaluran bantuan ini, melalui Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dengan sasaran warga miksin dan kurang mampu, serta memiliki keinginan untuk mengembangkan usaha dalam bidang peternakan dan budidaya daging.
Kepala BBIB Singosari Enniek Herwiyati sebelumnya menjelaskan, Kementan sudah melakukan verifikasi rumah tangga miskin pertanian (RTMP) yang ada di Kabupaten Bangkalan dengan menggunakan basis data terpadu dengan Kemensos RI dan berkoordinasi dengan dinas sosial setempat.
Hasil verifikasi itu menunjukkan sebanyak 8.931 orang di lima kecamatan di Kabupaten Bangkalan dinyatakan layak mendapatkan bantuan. Masing-masing sebanyak 50 ekor ayam joper.
"Bantuan ini nantinya lengkap dengan sarana produksi, Baik pakan, vitamin dan kandangnya," kata Enniek. ketika dikonfirmasi wartawan.
Saat ini, proyek bantuan tersebut masih dalam proses tender, dan diperkirakan setelah Hari Raya Idul Adha sudah diberita oleh warga penerima bantuan.
Dengan demikian, maka jumlah total bantuan ayam joper dari Kementan RI untuk warga miskin dan kurang mampu di Kabupaten Bangkalan 446.550, karena masing-masing orang akan menerima sebanyak 50 ekor ayam joper.
"Ayamnya tidak boleh dipotong, tapi harus dikembangbiakkan agar dapat mendongkrak perkonomian. Kami juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar bisa melakukan pemgawasan, karena tujuan bantuan ini adalah untuk membantu perekonomian warga miskin," katanya, menjelaskan.