Pacitan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pacitan membagikan ratusan paket bantuan untuk higienitas atau kesehatan lingkungan guna mencegah penularan lebih lanjut wabah hepatitis A yang melanda sejumlah wilayah di daerah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dr Eko Budiono mengatakan bantuan diberikan dengan menyasar warga yang anggota keluarganya sempat terjangkit wabah/virus hepatitis A.
"Sejak kemarin bantuan terus kami salurkan serempak di sejumlah desa terdampak," katanya di Pacitan, Jumat.
Namun, banyaknya area yang tersebar virus hepatitis, menyebabkan bantuan tidak bisa diberikan sekaligus.
Staf sanitarian Dinkes Pacitan Dian Bahri Sansi mengatakan, ada tiga kecamatan yang menjadi fokus penyaluran bantuan, yakni di Kecamatan Sudimoro, Ngadirojo dan Tulakan.
Namun, seiring kinerja serempak semua elemen masyarakat, khususnya surelawan kesehatan dan petugas puskesmas,katanya, bantuan paket higienitas yang terdiri dari kaporit, lisols untuk pembersih lantai, dan sabun cuci tangan telah tersalurkan ke belasan lingkungan yang teridentifikasi kasus hepatitis A.
Dia menyatakan sampai saat ini sudah hampir 1000-an paket bantuan material sanitarian yang disalurkan ke rumah-rumah penduduk.
"Kami lakukan terus sampai wabah hepatitis ini terlokalisir dan menurun (kasusnya)," katanya.
Tak sekadar menyalurkan bantuan sarana sanitarian kepada keluarga penderita hepatitis A dan lingkungan sekitarnya, Dian bersama seluruh tenaga sanitarian dan petugas kesehatan dari masing-masing pos kesehatan desa (poskesdes) juga memberikan edukasi kepada masyarakat.
Misalnya, kata dia, dengan menjelaskan penyebab munculnya wabah Hepatitis dan tata cara penularannya.
"Di situ kami menjelaskan bagaimana melakukan tindakan pencegahan. Cara menggunakan bahan kaporit untuk mensterilisasi air di bak mandi, kebersihan lantai dan dinding MCK menggunakan pembersih lisols, hingga tata cara membersihkan tangan menggunakan sabun cuci beralkohol untuk mematikan kuman penyakit. Semua kami ajarkan agar wabah hepatitis tidak menular," katanya.
Bupati Pacitan Indartato maupun Kepala Dinkes Pacitan Eko Budiono menyatakan wabah hepatitis yang merebak di daerahnya diduga kuat dipicu oleh kondisi lingkungan yang tidak sehat kemudian mengontaminasi bahan makanan yang dikonsumsi penduduk.
Wabah hepatitis A dikenal sangat mudah menular, namun tidak berbahaya sebagaimana hepatitis B, C dan D yang konon bisa berisiko kematian.
Jumlah kasus hepatitis A saat ini sudah mendekati angka 800 orang dan berstatus KLB (kejadian luar biasa). Jumlah penderitanya terus bertambah kendati sebagian besarnya sudah boleh pulang untuk pemulihan.
Baca juga: Penyakit kuning merebak di Pacitan, hampir 1.000 orang terjangkit
Baca juga: Bupati Pacitan jelaskan alasan penetapan status KLB hepatitis A
Baca juga: KLB hepatitis A, Dinkes Jatim lakukan penyelidikan epidemologi