Surabaya (ANTARA) - Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman menganggap hasil seri 1-1 melawan Kalteng Putra pada laga pekan kedua Liga 1 musim kompetisi 2019 di Stadiion Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa malam, sama dengan kekalahan.
"Bagi kami, hasil seri di kandang sama dengan kalah," ujarnya kepada wartawan usai pertandingan.
Laga melawan Kalteng Putra berakhir dengan skor akhir 1-1 yang masing-masing gol dari kedua tim dicetak oleh Misbakus Solikin menit ke-23, kemudian menit ke-26 disamakan oleh striker gaek Kalteng Putra, Patrich Wanggai.
Djanur, sapaan akrab pelatih Persebaya, mengaku kecewa dengan hasil tersebut dan meminta maaf kepada pecinta Persebaya, khususnya bonek-bonita karena gagal meraih poin sempurna di laga perdana di kandang.
Menurut dia, banyaknya peluang yang terbuang percuma akan menjadi bahan evaluasi agar saat pertandingan berikutnya tidak terjadi lagi dan meraup tiga poin.
"Semoga lawan PSIS Semarang pada Kamis, 30 Mei 2019, bisa lebih baik dan kesempatan mencetak gol bisa lebih dimaksimalkan," ucap eks-pelatih Persib Bandung tersebut.
Baca juga: Persebaya ditahan Kalteng Putra 1-1 (Video)
Baca juga: Pelatih Kalteng Putra puas tahan imbang Persebaya (Video)
Hal senada juga disampaikan kapten Persebaya Ruben Sanadi yang meminta maaf karena belum bisa meraih hasil positif saat melawan Kalteng Putra di stadion sendiri.
"Kami mohon maaf kepada bonek dan bonita. Kami sudah berjuang maksimal di lapangan, tapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan," katanya.
Sementara itu, hasil tersebut membuat sekitar 10 ribu suporter yang hadir di stadion kecewa dan enggan menyanyikan "song for pride" seperti yang biasa dilakukan di awal maupun di akhir laga.
Hasil seri melawan Kalteng Putra memaksa Persebaya duduk di peringkat 11 klasemen sementara Liga 1 dengan raihan satu poin hasil dua pertandingan, yakni sekali kalah dan sekali menang.
Sebelumnya, pada laga pembuka Liga 1 pada Jumat (17/5), tim berjuluk Bajul Ijo itu harus mengakui keunggulan Bali United dengan skor 1-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali.
Video Oleh Fiqih Arfani