OJK Kediri kukuhkan forum komunikasi lembaga jasa keuangan daerah

Kediri (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, Jawa Timur, mengukuhkan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Daerah (FKLJKD) Kediri-Madiun, sebagai media komunikasi lintas sektor jasa keuangan.

"Forum ini harus segera aktif agar tujuan yang dimaksud dapat terlaksana dan terwujud dengan optimal," kata Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto di Kediri, Selasa malam.

Proses pelantikan FKLJKD Kediri-Madiun periode 2019 - 2023 itu dilakukan bersamaan dengan acara buka bersama di kantor OJK Kediri. Dalam acara itu dihadiri pimpinan lembaga jasa keuangan di Karesidenan Kediri dan Madiun yang mencakup sektor perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan non-bank.

Bambang menegaskan, forum ini merupakan media untuk komunikasi, koordinasi, dan berbagi informasi lintas sektor jasa keuangan. Selain itu, di forum tersebut juga sekaligus untuk silaturahmi antara pimpinan lembaga jasa keuangan dan guna meningkatkan efektivitas hubungan kerja sama.

Selain itu, forum itu juga memudahkan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan dan aktivitas bersama di bidang olahraga dan seni kreatif.

Dengan pengukuhan tersebut diharapkan dapat meningkatkan komunikasi antarlembaga jasa keuangan untuk mempercepat literasi, inklusi keuangan dan mempercepat penyaluran pembiayaan untuk pertumbuhan ekonomi. Pengukuhan itu juga sekaligus meningkatkan peran tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD).

"Kami harap forum ini dapat meningkatkan kolaborasi dan sinergi dalam implementasi program tim percepatan akses keuangan daerah Kota Kediri yang bertujuan untuk mendukung akses keuangan dan pertumbuhan perekonomian daerah," kata Bambang.

Sementara itu, Ketua Umum FKLJKD Kediri - Madiun Rudi Nugraha mengatakan dengan adanya sinergi, kolaborasi menjadikan bisnis juga semakin baik.

"Yang pasti kami sinergikan dulu, kolaborasi dengan TPAKD untuk bisa 'Business Matching'. Misalnya, banyak masyarakat yang belum 'Bankable' yang belum diakses industri jasa keuangan, dengan ini bagaimana mencari cara mencocokkan kebutuhan masyarakat dengan industri jasa keuangan agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih cepat," kata dia.

Ia menambahkan, UMKM sebenarnya tumbuh sangat subur. Selain itu, sektor usaha rumah juga pesat.

Sebelumnya, Presiden dalam kunjungan kerja di Magetan, pernah mengungkapkan bahwa kredit bagi ibu rumah tangga dengan nominal kecil misalnya Rp3 juta, Rp4 juta harusnya diberi kemudahan. Dengan itu, diharapkan usaha mereka nantinya bisa lebih berkembang, hingga bisa ke atas Rp25 juta untuk pengajuan kredit.

Setelah pengukuhan itu dilanjutkan dengan acara buka bersama. Proses pengukuhan juga berlangsung dengan singkat yang diikuti para pemipimpin dari berbagai industri jasa keuangan yang telah ditunjuk. (*)