Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjadikan tradisi Petik Laut yang merupakan budaya warisan leluhur masyarakat pesisir ini sebagai ajang untuk menarik wisatawan.
"Harapan kami kegiatan tradisi Petik Laut yang memiliki daya tarik sendiri ini juga dapat menjadi bagian menarik wisatawan berkunjung ke Ekowisata Kampung Blekok," kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dalam sambutannya di acara Festival Petik Laut di kawasan Ekowisata Kampung Blekok, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, Sabtu.
Ia mengemukakan, masyarakat di kawasan Ekowisata Kampung Blekok selama ini telah kompak dan berkomitmen menjaga bersama-sama wisata edukasi hutan bakau yang telah menjadi rumah bagi ribuan burung sejenis bangau.
Bupati Dadang menyampaikan, sangat mendukung kegiatan Festival Petik Laut di kawasan objek wisata edukasi yang dikellola langsung oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis), dan bupati meminta masyarakat terus berinovasi dalam rangka menarik wisatawan berkunjung.
"Kami juga telah meminta Dinas Lingkungan Hidup terus membina dan mendampingi masyarakat Kampung Blekok, guna menjaga dan mengembangkan pariwisata," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Situbondo, Kholil mengatakan akan terus memberikan pendampingan dan membimbing masyarakat di kawasan Ekowisata Kampung Blekok.
"DLH bertugas memberikan pendampingan kepada kelompok sadar wisata di sini. Dan tentunya masyarakat kawasan wisata juga harus tetap menjaga kebersihan agar wisatawan betah di Kampung Blekok," katanya.
Festival Petik Laut di kawasan Ekowisata Kampung Blekok berlangsung meriah, sesaji kepala sapi/kerbau serta jajanan dan hasil bumi, sebelum dilarung ke tengah laut, terlebih dahulu diarak keliling desa setempat.
Usai sesaji diarak, ratusan warga bersama-sama berdoa bersama membaca shalawat dan doa keberkahan serta keselamatan para nelayan.
Tradisi Petik Laut ini sudah menjadi kegiatan rutin tahunan setiap menjelang Bulan Ramadhan. Tentunya tradisi yang merupakan warisan leluhur ini mengharap keberkahan dan keselamatan, serta sebagai bentuk wujud syukur masyarakat nelayan," kata Miswan, Ketua Panitia Festival Petik Laut.
Puluhan perahu nelayan beraneka motif dan warna mencolok mengiringi sebuah perahu pembawa sesaji yang akan dilarung di laut tengah laut.
Dalam ritual ini, sesaji berupa berbagai hasil bumi dan kepala sapi tersebut dibawa sebuah perahu yang diiringi oleh puluhan perahu dan ketika sesaji dihanyutkan, puluhan nelayan pun berebut terjun ke laut mengambil sesaji yang hanyut.
Para nelayan berebut sesaji yang hanyut di tengah laut dan mengambil air sekitar sesaji, karena dipercaya menjadi pembersih dan diberkati saat mereka melaut. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto