Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kepolisian Daerah setempat terjun langsung ke Sampang guna menjaga kondusivitas wilayah itu pascakerusuhan saat pemungutan suara pada Pemilu 2019, Rabu (17/4).
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak ditemui di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Kamis meminta semua pihak tidak perlu khawatir akan keamanan di sana dan memercayakannya ke Pemprov dan Polda Jatim
"Kita percayakan kepada Polda dan Bu Gubernur yang bekerja keras mengembalikan situasi yang kondusif. Mereka langsung terjun ke Sampang menginvestigasi di sana," kata Emil.
Meski sempat terjadi penembakan dan kasus dibawa larinya kotak suara, Emil menyatakan secara umum proses Pemilu di Sampang berjalan baik.
Mengenai adanya indikasi pemungutan suara ulang (PSU), menurut Emil hal itu wajar. Pasalnya saat Pilkada lalu, juga sempat terjadi PSU di Madura.
"Indikasi pemilihan ulang wajar, saya pilgup juga. Itu wajar, tetapi jumlah TPS-nya kan mempengaruhi hasil pemilihan tetapi kalau sifatnya legislatif tentu itu penting sekali. Kami apresiasi KPU yang dengan gentle," katanya.
Dia meminta bagi pihak yang tidak menang, jangan kemudian merasa kalah. Menurutnya kalah menang saat Pemilu adalah realita hidup.
"Saya sudah mengalami. Misalnya caleg terpilih, saya tau kita terpilih tidak bisa jumawa, sombong karena saya membangun membutuhkan semua elemen, kita butuh mereka yang tidak menang," kata mantan Bupati Trenggalek itu.
Bagi yang kalah saat Pemilu, Emil meminta untuk tidak merasa rendah diri atau disepelekan. Begitu juga bagi yang menang untuk tidak jemawa.
"Yang menang menghargai perjuangan yang sudah dkerja keraskan selama ini kemudian jangan euforia. Begitu menang, refleknya jangan wow kita hebat. Tapi, ini bagian takdir yang Maha Kuasa," ujarnya.