Kediri (Antaranews Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bertemu dengan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jawa Timur, pascapelantikan dirinya bersama dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Wali Kota Kediri mengatakan kunjungan Wagub Emil untuk berkoordinasi setelah pelantikan Gubernur dan Wagub Jatim. Dirinya banyak diskusi dengan dan tukar pikiran dengan Wagub Emil untuk membuat Kediri lebih bersinergi dengan kota lain demi kemajuan Jatim.
"Saya melihat bahwa Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur punya semangat baru untuk mengembangkan Jawa Timur lebih maju dan 'sustainable'. Termasuk yang saya bicarakan beberapa permasalahan di Kota Kediri yang harus kita tata untuk menjaga Kota Kediri supaya pertumbuhan ekonominya maju dan berdampak pada masyarakat. Tentu ini harus disetting sedemikian rupa, baik tata ruang dan yang lain-lainnya, menjadi satu kesatuan yang utuh dan bisa sekali dikerjasamakan dengan Provinsi Jawa Timur," kata Mas Abu, sapaan akrabnya, di Kediri, Sabtu.
Mas Abu menegaskan dirinya ingin menata Kota Kediri menjadi lebih baik lagi agar perekonomian di Kota Kediri dan Jawa Timur lebih maju lagi. Terlebih lagi dengan adanya bandar udara dan jalan tol yang akan dibangun, tentu perekonomian akan semakin bertumbuh.
"Saya berbincang lama sekali dengan Pak Emil Dardak karena kami ingin Jawa Timur lebih maju dan tertata, sehingga bisa membuat ekonomi di Jawa Timur bertumbuh. Meskipun kami tidak memiliki tambang, hanya kota perdagangan, dengan didukung adanya bandara dan jalan tol harus berpikir jangka panjang. Besar harapan kami ke depan Kota Kediri juga semakin tertata dengan baik dan bersinergi karena Kota Kediri letaknya ditengah," ujarnya.
Wali Kota juga mengatakan bila Kota Kediri sekarang mandiri dengan APBD-nya. Bila nanti ada bantuan dari provinsi yang dapat menyinergikan, akan jauh lebih baik.
"Harapan kami pendanaan untuk membuat 'ring road' , membuat jembatan, pasar dan penataan itu masih kurang. Kami tidak bisa sendiri. Makanya harapannya ke depan bisa dapat 'sharing' pendaan dari provinsi, baik itu nanti yang membangun provinsi, kami akan dengan senang hati. Tapi yang jelas kami ingin membangun sistem yang baik untuk jangka waktu yang panjang, tidak hanya lima tahun ke depan tapi 10 atau 15 tahun ke depan, sehingga kota kita masih nyaman dan untuk dihuni," katanya.
Sementara itu, Emil Elestianto Dardak mengatakan dirinya mendapat mandat dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk berkoordinasi dengan kepala daerah di Jawa Timur bagian selatan. Dalam kunjungan ini, dirinya menyampaikan komitmen dari Gubernur Jawa Timur bahwa fokus pembangunan Jawa Timur bersifat kewilayahan dan Jawa Timur bagian selatan ini punya potensi besar yang belum tergarap.
"Saya datang untuk menyampaikan komitmen dari Bu Khofifah dan harapan ke depannya kita bisa mewujudkan Kota Kediri sebagai penggerak ekonomi di wilayah mataraman. Saya banyak mendengar pengalaman beliau (Abdullah Abu Bakar) karena prestasinya sebagai Wali Kota juga banyak termasuk saya dan Pak Rhenald Kasali sering membicarakan apa yang dicapai Kota Kediri," ujar mantan Bupati Trenggalek ini.
Pria yang akrab disapa Emil ini juga menambahkan bila dalam diskusi tadi dirinya dan Abdullah Abu Bakar banyak bertukar pikiran. Dari hasil diskusi tersebut tentunya akan menjadi rekapan, sehingga nantinya dirinya dan Gubernur Jawa Timur bisa melakukan navigasi untuk mempertajam Nawa Bhakti Satya, yang berisi sembilan program pokok untuk membangun Jawa Timur.
"Ternyata bu Wali (Bunda Fey, istri Wali Kota Kediri) juga konsentrasi terhadap pembangunan di Kota Kediri dan tadi kita juga banyak bertukar pikiran. Apalagi nanti Bu Wali dan Bu Arumi akan banyak bekerjasama dan kita ingin kampung tenun yang telah dikembangkan oleh lebih dari 100 penenun ini bisa menjadi unggulan Dekranasda Jawa Timur. Walaupun dari Kota Kediri sudah bagus, tapi dari provinsi ingin mempertajam kebijakan provinsi," ujar dia.
Emil juga melihat tantangan di Kota Kediri ini tidak ringan. Dengan luas Kota Kediri yang terbatas, membangun Kota Kediri harus bersinergi dengan daerah-daerah sekitar. Wilayah di luar administratif dari Kota Kediri juga harus bisa selaras dengan Kediri Kota.
Untuk nantinya, dengan itu akan diusulkan perencanaan tata ruang. Hal itu tidak hanya di Kota Kediri, melainakn hingga Kediri Raya. Terlebih lagi nantinya akan ada tol Kertosono-Kediri yang sedang diusulkan, pembangunan bandara masuk dalam proyek strategis nasional dan selingkar wilis juga menjadi prioritas bersama.
"Jadi jangan sampai momen emas ini sampai tidak dimanfaatkan. Kami tahu Kediri sudah 'all out' berjuang untuk itu. Sekarang tinggal mencari cara mengatasi keterbatasan lahan dan keselarasan jaringan jalan, termasuk kemungkinan pengembangan transportasi umum di Kediri yang sudah didorong Pak Wali dengan mensubsidi untuk anak sekolah, namun pola penggunaannya belum terlalu masif. Kita harus berpikir lima sampai 10 tahun ke depan, bagaimana mungkin mobilitas orang di Kediri tidak bergantung dengan kendaraan pribadi," ujar dia.
Wagub Emil Dardak dan istri, Arumi Bachsin berkunjung ke rumah dinas Wali Kota Kediri, Jumat (15/2) malam. Sebelum singgah di Kota Kediri, Emil dan Arumi juga berkunjung ke Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung. Selain itu, juga berkunjung ke Kabupaten Kediri setelah dari Kota Kediri. (*)
Wali Kota Tukar Pikiran Majukan Kediri dengan Wagub Emil
Sabtu, 16 Februari 2019 16:58 WIB
Saya melihat bahwa Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur punya semangat baru untuk mengembangkan Jawa Timur lebih maju dan 'sustainable'. Termasuk yang saya bicarakan beberapa permasalahan permasalahan di Kota Kediri yang yang harus kita tata untuk menjaga Kota Kediri supaya pertumbuhan ekonominya maju dan berdampak pada masyarakat. Tentu ini harus disetting sedemikian rupa baik tata ruang dan yang lain-lainnya menjadi satu kesatuan yang utuh dan bisa sekali dikerjasamakan dengan Provinsi Jawa Timur,