Trenggalek (Antaranews Jatim) - Kantor Pos Trenggalek, Jawa Timur, menahan distribusi 101 paket amplop besar berisi tabloid Indonesia Barokah yang mengandung muatan propaganda politik dan kampanye hitam terkait pemilihan presiden 2019.
"Paket-paket ini datang hari Sabtu (19/1) yang ditujukan ke takmir-takmir masjid dan pondok pesantren di Trenggalek. Namun, di situ tidak ada alamat pengirim yang jelas," kata Kepala Kantor Pos Cabang Kabupaten Trenggalek Pamuji Slamet di Trenggalek, Jumat.
Sebagian besar paket sampai saat ini masih ditahan di gudang Kantor Pos Indonesia Cabang Trenggalek.
Menurut keterangan Pamuji, ada sebagian paket yang sempat terdistribusi, di antaranya ke takmir masjid di Rutan Klas IIB Trenggalek.
"Selebihnya masih kami tahan. Apalagi setelah muncul imbauan agar paketan tersebut tidak diteruskan kepada alamat yang dituju, melainkan ditarik atau dikirimkan ke Kantor Pos Tulungagung.
"Saat ini paket itu telah kami kumpulkan untuk dikirimkan kembali ke Kantor Pos Tulungagung," ucapnya.
Pamuji mengatakan, paket-paket tersebut dikirim langsung ke Kantor Pos kecamatan yang jumlahnya berbeda-beda.?Untuk itu nantinya setelah di kembalikan ke Kanotr Pos Tulungagung semuanya akan didata.
"Seluruh Kantor Pos yang ada di Trenggalek merupakan cabang dari Kantor Pos Tulungagung, makanya setelah dikembalikan, sana yang akan mendata untuk kebijakan selanjutnya," ujarnya.
Dikonfirmasi terkait adanya paket tabloid kontroversial itu, Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Hukum Bawaslu Trenggalek Farid Wadjdi, mengatakan pihaknya telah bekoordinasi dengan kepolisian dan Kantor Pos maupun jasa ekspedisi lainnya.
"Upaya pencegahan ini kami lakukan untuk mengantisipasi segala hal yang mengganggu berlangsungnya pemilu nanti," tuturnya.
Informasinya, ada beberapa paket tabloid Indonesia Barokah dari kantor pos kecamatan yang telah dikirimkan ke alamat yang dituju.
Di wilayah Kecamatan Dongko, misalnya, ada 25 paket yang telah disebar dan 55 sisanya masih di kantor pos Kecamatan Dongko. Di Kecamatan Tugu juga ada 10 paket yang telah disebar sisanya 88 belum disebar.?Sedangkan dalam satu paket tersebut terdapat tiga exemplar tabloid.
"Sementara ini data yang kami miliki masih sebatas itu untuk yang lain menunggu laporan dari tiap kecamatan. Sebab diperkirakan jumlahnya ada ribuan paket," kata Farid. (*)
Baca juga: Bawaslu Tulungagung Cegah Distribusi Tabloid Indonesia Barokah
Baca juga: Tabloid Indonesia Barokah Tersebar di Kabupaten Blitar