Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mendapatkan penghargaan piala Adipura kategori kota sedang atas keberhasilan dalam pengelolaan sampah dan kebersihan.
Wali Kota Abdullah Abu Bakar di Kediri, Senin mengungkapkan, penghargaan Adipura yang diraih ini menjadi penyemangat agar kota ini lebih bersih dan masyarakat lebih bijak lagi dalam pengeloaan sampah.
"Penghargaan Adipura untuk tahun 2018 ini dapat kita jadikan penyemangat, agar kota ini lebih bersih, lebih baik lagi dan dan lebih bijak terhadap sampah," katanya.
Ia mengungkapkan untuk penanganan sampah pemerintah kota melakukan upaya dengan serius. Masyarakat diajak untuk bijak dan memulai semua aktivitasnya dengan bebas dari penggunaan plastik. Selain itu masyarakat juga diajak untuk melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.
Pihaknya mengakui saat ini Kota Kediri memang belum memiliki pembuangan sampah yang besar. Sampah yang menumpuk itu masih belum diolah secara optimal menjadi sumber energi terbarukan karena investasinya yang sangat mahal.
"Kami mengajak masyarakat dan seluruh elemen untuk tidak sembarangan dalam menggunakan plastik atau menggunakan yang mudah didaur ulang. Sekarang bila berbelanja harus menggunakan tas dari kain, tidak lagi menggunakan kantong plastik dan juga harus memilah sampah. Bila tidak seperti itu kita tidak akan mendapat lingkungan yang baik," katanya.
Mas Abu, sapaan akran Wali Kota Kediri itu juga terus berupaya agar permasalahan sampah di Kota Kediri bisa diatasi. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan rencana dikeluarkannya kebijakan tentang pengurangan penggunaan plastik.
"Sebentar lagi kami akan keluarkan kebijakan untuk Kota Kediri setidaknya tidak menggunakan plastik atau bebas dari plastik sekali pakai," kata Mas Abu.
Wali Kota juga mengatakan penghargaan ini merupakan bonus. Pemerintah Kota Kediri juga menekankan agar warga ikut serta menjaga serta merawat kebersihan dan kenyamanan di kota, seperti revitalisasi ruang terbuka hijau (RTH) yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
"Kami telah bangun taman brantas, hutan kota, taman ngronggo, dan Kediri Memorial Park. Ke depan kami juga masih akan membangun beberapa taman lagi, termasuk di Semampir yang saat ini mulai tumbuh," kata Mas Abu.
Mas Abu juga mengimbau agar masyarakat tidak memaku pohon-pohon yang ada di Kota Kediri. Terlebih lagi pohon dipaku untuk sarana pemasangan alat peraga kampanye bagi calon anggota DPR.
"Pohon-pohon di Kota Kediri mohon untuk tidak dipaku, apalagi saat ini musim kampanye mohon untuk tidak memaku pohon sembarangan. Saya masih banyak melihat gambar-gambar yang dipaku di atas pohon terutama di pinggiran kota. Cukup gunakan tali saja sehingga pohon-pohon yang ada tetap bagus," ujarnya.
Sementara itu, dalam laporan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Anugerah Adipura tersebut diberikan kepada kota/kabupaten yang mampu menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan yang baik. Melalui program Adipura diharapkan seluruh kota/kabupaten di Indonesia harus melakukan penutupan TPA yang masih menggunakan sistem pembuangan terbuka (Open Dumping) serta menggantikan dengan operasi TPA dengan sistem lahan urug saniter atau sekurang-kurangnya sistem lahan urug terkendali.
Penghargaan itu diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Winabakti, Jakarta pada Senin (14/1). Selain Kota Kediri, terdapat 30 kota/kabupaten di Indonesia yang juga mendapat penghargaan kategori kota sedang. (*)