Kediri (Antaranews Jatim) - Ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Sepawon, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang mengalami kesulitan air bersih akibat semakin menyusutnya sumber air Clangap yang ada di daerah tersebut dampak minimnya curah hujan mendapat pasokan air bersih.
"Kami lakukan pengiriman air di sana (Desa Sepawon), karena musim kemarau panjang sebelumnya dan intensitas hujan saat ini yang belum terlalu tinggi," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Rabu,.
Ia mengemukakan Unit Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (URC PB) BPBD Kabupaten Kediri telah melakukan observasi awal ke Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, yang dilaporkan terkena musibah kekurangan air.
Kejadian kesulitan air bersih itu dimungkinkan karena dampak dari kemarau panjang pada 2018 sehingga sumber air Clangap yang ada di Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri itu mengalami penyusutan.
Air yang mengalir di sumber tersebut terlalu kecil sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan sebagian warga Desa Sepawon. Apalagi di wilayah sumber Clangap tersebut banyak pohon besar yang ditebangi untuk membuka lahan pertanian baru.
Ia mengatakan pihaknya mengungkapkan, kekurangan air bersih tersebut sudah terjadi sekitar tiga bulan terakhir, yakni mulai November 2018. Akiabt dari kejadian ini, tiga dusun yang ada di Desa Sepawon, kesulitan air bersih. Dusun itu antara lain Dusun Petung Ombo yang terdapat 410 KK dengan 1.230 jiwa, Dusun Gatok 92 KK dengan 224 jiwa, Dusun Badek 358 KK dengan 1.012 jiwa.
"Ini tentunya juga berpengaruh pad daya serap air yang mengganggu sumber mata air yang ada. Selain penanganan darurat dengan pengiriman air bersih, pemerintah juga sedang mengupayakan penyelesaian masalah tersebut dengan pembuatan sumur bor dalam," katanya.
Lebih lanjut, Randy mengatakan dari BPBD Kabupaten Kediri juga langsung melakukan pengiriman air bersih ke Desa Sepawon tersebut. Namun, sebelumnya dari BPBD juga sudah melakukan pengiriman air bersih di daerah itu sejak 17 September 2018 sampai dengan 14 November 2018. Pengiriman air itu juga atas permintaan dari perangkat desa setempat.
Untuk saat ini, kata dia, BPBD kembali melakukan pengiriman air bersih, sebab ada permintaan dari perangkat desa. Dari pihak desa mengirimkan surat secara resmi untuk pengiriman air, sehingga bisa segera ditindaklanjuti oleh BPBD Kabupaten Kediri.
"Kami tidak membatasi kuantitas maupun waktunya. Kami cukupi sesuai kebutuhan. Untuk pengambilan air kami koordinasi dengan pihak Perkebunan Ngrangkah Sepawon. Jadi, air kami ngambil dari perkebunan untuk didistribusikan ke warga," kata Randy. (*)