Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memfasilitasi tempat usaha bagi anak-anak jalanan, sebagai solusi agar mereka bisa lebih berdaya dan tidak kembali hidup di jalanan seperti menjadi pengamen.
"Dulu mereka hidup di jalanan, setelah mendapatkan pembinaan akhirnya bisa diberdayakan dengan diberi pekerjaan usaha waralaba makanan dan minuman," kata Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri Nurkhamid di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan fasilitasi itu merupakan bentuk pemberdayaan pada anak-anak jalanan tersebut, agar mereka bisa berdaya guna dan tidak kembali lagi hidup di jalanan. Mereka bisa memperoleh pendapatan yang lebih baik ketimbang hidup di jalanan, dengan bantuan lapak pedagang kaki lima (PKL).
"Tiga tahun kami membina ini. Sekarang mereka sudah bersih-bersih, ganteng-ganteng. Ketika mereka ingin mengadakan konser amal kami juga bantu fasilitasi," kata dia.
Nurkhamid mengatakan, pemerintah tetap memperhatikan anak-anak jalanan. Saat ada yang diamankan ketika razia, mereka dibawa ke kantor. Bahkan, ketika mereka mengenakan baju yang tidak layak, kotor, mereka diminta untuk mandi dulu. Jika rambutnya kotor, gimbal, diminta potong.
Satpol PP Kota Kediri, katanya, juga menerima bantuan berupa pakaian bekas. Baju-baju itu untuk diberikan kepada anak-anak jalanan, gelandangan, maupun pengemis yang diamankan petugas.
Sementara itu, Ani Rahayuning, salah seorang anak jalanan yang telah mendapatkan bantuan itu mengaku sangat senang. Anak-anak dulu sering mendapatkan cibiran banyak orang, karena hidup di jalanan, tapi ia dengan teman-temannya ingin berubah menjadi orang yang lebih baik.
"Dengan ini kami menjadi bisa lebih mandiri, tidak mengamen. Kami dulu dipandang sebelah mata, tapi kami juga ingin menunjukkan diri bisa berubah lebih baik," kata dia.
Ani mengakui, sebenarnya anak-anak tersebut juga bisa kreatif. Buktinya, mereka bisa berkreasi dengan seni. Mereka bisa bermain musik, kendati dengan alat-alat yang sederhana.
Sementara itu, bentuk fasilitasi tempat usaha itu berupa lapak PKL dengan usaha sosis bakar, sosis telur, dan aneka makanan olahan lainnya. Selain itu, ada juga aneka minuman teh, hingga jasa travel. Semuanya juga bekerja sama dengan pihak ketiga.
Dalam kegiatan tersebut, terdapat tiga anak yang menjadi perwakilan usaha ini. Nantinya, mereka akan berjualan di beberapa jalan protokol di kota ini. (*)