Surabaya (Antaranews Jatim) - Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara membagi ilmu kepenyiaran televisi dengan menggelar "workshop" di sela penyelenggaraan pameran "Indonesia Business and Development (IBD) Expo 2018" yang bertempat di Grand City Convex Surabaya.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Crystal Grand City Convex lantai 3 ini tampak diminati oleh pengunjung usia sekolah, mahasiswa dan masyarakat umum yang berusia remaja.
"Kami gelar workshop kepenyiaran untuk memberikan pengetahuan literasi kepada masyarakat, utamanya generasi milenial dan remaja yang masih mencari kerja," ujar Sekretaris Perusahaan LKBN Antara Iswahyuni saat dikonfirmasi di sela workshop, Jumat petang.
Dia menandaskan, dengan mengikuti kegiatan workshop kepenyiaran televisi, masyarakat menjadi tahu cara bekerja sebuah kantor berita.
"Bagi masyarakat yang belum bekerja, workshop ini bisa menjadi referensi atau masukan seandainya yang bersangkutan ingin atau tertarik berprofesi sebagai jurnalis," ucapnya.
Workshop yang dipandu oleh Produser Antara TV Sizuka sebagai pematerinya ini tak hanya memberi pemaparan teori terkait kepenyiaran televisi, melainkan para peserta bisa dapat mempraktikkan siaran di depan kamera.
Salah seorang peserta workshop Uyung Mila Akbar, asal Surabaya, mengaku tertarik datang setelah membaca informasi tentang kegiatan ini di media sosial.
"Saya aktif di kelompok pegiat sastra di Surabaya. Lalu dapat informasi dari sebuh media sosial tentang adanya workshop kepenyiaran oleh LKBN Antara dan saya tertarik datang," katanya.
Gadis berusia 20 tahun yang baru mengawali karir sebagai seorang "enterpreneur" itu mengaku mendapat ilmu baru terkait jurnalistik dan kepenyiaran televisi dari workshop yang diikutinya.
IBD Expo 2018, yang berlangsung di Surabaya, 3 - 6 Oktober, diikuti 106 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pameran yang dibuka oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution ini diharapkan mampu menunjukkan kepada masyarakat mengenai kiprah strategis BUMN yang tak pernah berhenti membangun negeri. (*)
Video Oleh Hanif Nashrullah