Lomba Sekolah Sehat Tingkatkan Kepedulian Kesehatan Anak

Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Malang menyatakan bahwa melalui ajang Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional, diharapkan mampu meningkatkan kepedulian anak-anak khususnya para pelajar di bidang kesehatan dan lingkungan.

Plh Wali Kota Malang Wasto mengatakan bahwa lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktif, dimana didesain atau dibangun untuk membantu anak didik meningkatkan produk-tifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Kita berharap anak-anak sejak usia dini punya sebuah kepedulian di bidang kesehatan dan juga lingkungan. Selain itu diharapkan seluruh sekolah dapat menjadi nasabah Bank Sampah sehingga anak didik kedepannya tumbuh kepedulian di bidang lingkungan dan kesehatan," kata Wasto, di Kota Malang, Selasa.

Dalam sambutannya saat menerima Tim Evaluasi Hasil Penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional, Wasto mengatakan, bagi Kota Malang, program nasional tersebut bukan hanya sekedar lomba, akan tetapi tapi juga kebutuhan untuk menanamkan kepedulian tentang sekolah yang sehat dan lingkungan sekolah yang baik.

Selanjutnya Wasto berharap dengan kedatangan tim penilai dapat memantapkan dan meningkatkan program penciptaan sekolah sehat yang sedang dan akan terus dilakukan di masa mendatang oleh Kota Malang.

Dalam kesempatan itu, Wasto juga meminta masukan dan saran dari tim evaluasi, agar Kota Malang mampu memberikan yang terbaik bagi pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan, sekaligus mampu mewakili Jawa Timur di tingkat Nasional.

Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktirat Jenderal Pendidikan Dasar dan Tim Pembina UKS Pusat. Lomba tersebut diikuti oleh satuan pendidikan tingkat Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pada 2017,Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional diikuti oleh kurang lebih sebanyak 500 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Sebanyak 16 sekolah dari 24 kabupaten kota ditetapkan sebagai pemenangnya pada tahun tersebut.(*)