Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, intensif memantau penjualan hewan kurban di daerahnya menjelang perayaan Idul Adha 2018, guna memastikan hewan yang dijual di pasaran sehat.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Ali Mansur mengemukakan tim terus melakukan pemantauan baik lewat dalam jaringan maupun turun ke lapangan. Untuk saat ini, proses pemantauan lewat daring, sebab para penjual ternyata banyak yang memanfaatkan media sosial untuk menjual hewan kurban.
"Untuk saat ini, pemantauan sementara masih difokuskan kepada para peternak yang menjual hewan kurban lewat daring. Mereka memasarkan dengan media sosial," katanya di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, untuk penjualan memang tidak dilarang memanfaatkan media sosial, namun untuk hewan kurban harusnya tetap mematuhi kaidah dan aturan yang berlaku. Hewan kurban mempunyai syarat tertentu untuk bisa disembeli di Hari Raya Idul Adha 2018.
Ia mengatakan, para penjual memanfaatkan media sosial. Mereka memasang foto hewan yang dijual serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Namun, dari pemantauan yang dilakukan sejauh ini para peternak bersedia untuk bertemu langsung dengan calon pembeli, sehingga calon pembeli bisa memastikan kondisi hewan kurban yang hendak dibelinya.
Untuk yang di Kota Kediri, kata dia, pemerintah bisa dengan mudah melakukan pemantauan, namun bagi para pedagang yang berasal dari luar kota, justru agak menyulitkan. Petugas juga tidak mudah untuk melakukan tes kesehatan pada ternak kurban tersebut.
"Namun, kami lebih banyak mengawasi yang dari Kediri saja. Kami sudah lakukan pengecekan langsung, salah satunya penjual di Kecamatan Pesantren," kata dia.
Pihaknya juga tetap menjadwalkan akan turun ke lapangan guna memastikan kesehatan hewan. Namun, saat ini masih dibahas jadwal pastinya, serta memastikan titik mana saja yang akan dikunjungi. Di Kota Kediri, hingga kini masi belum begitu terlihat beberapa titik penjualan hewan kurban.
"Sementara, yang kami lakukan adalah pemantauan para pedagang yang jualannya di rumah saja. Kami catat dan deteksi, dimana saja, sehingga data kami lengkap," kata dia.
Sementara itu, ia memprediksi tingkat kebutuhan hewan kurban selama Hari Raya Idul Adha 2018 ini hampir sama dengann tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah juga hanya bisa mendata jumlah hewan yang disembelih saat Idul Adha tersebut, dan menyerahkan pada masyarakat bagi siapa saja yang ingin berkurban.
"Tahun lalu untuk pemotongan sapi kurban sekitar 500 ekor, sedangkan untuk kambing sekitar 2 ribu ekor. Kalau dari tahun ke tahun ini cenderung stabil. Tahun ini, kemungkinan juga masih sama, tapi bisa saja yang meningkat kurban sapi," kata dia.
Di Kota Kediri, pasokan untuk hewan kurban juga dipastikan masih aman. Untuk populasi sapi di Kota Kediri sekitar 3.000 ekor. Namun, tidak semua sapi bisa dipotong untuk memenuhi kebutuhan daging, sebab pemerintah membuat aturan untuk tidak membolehkan sapi betina produktif disembelih. Sedangkan, untuk kambing hingga puluhan ribu ekor.
Namun, saat Idul Adha, biasanya terdapat beberapa pedagang dari luar daerah yang memasarkan hewan kurban di Kota Kediri. Selain kambing, juga terdapat sapi. Mereka ada yang menempati lahan penduduk, tapi juga ada yang di tepi jalan. (*)
Pemkot Kediri Intensif Pantau Penjualan Hewan Kurban
Rabu, 15 Agustus 2018 14:40 WIB
Untuk saat ini, pemantauan sementara masih difokuskan kepada para peternak yang menjual hewan kurban lewat daring. Mereka memasarkan dengan media sosial