Jakarta (Antaranews Jatim) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut sejumlah pendaki masih ada yang terjebak di jalur pendakian Sembalun dan Batu Ceper di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) pascagempa 6,4 skala richter (SR) yang mengguncang Lombok pada Minggu (29/7).
"Untuk evakuasi ada bantuan personil Koppasus 100 orang, dan ada heli dari Kodam Udayana untuk dropping logistik pendaki yang terjebak di danau. Selain itu kami juga sudah membuka posko di kantor Balai, sebagai tempat informasi bagi keluarga," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Ia menginstruksikan jajarannya melakukan prioritas evakuasi bagi seluruh pendaki yang terjebak di TNGR sesaat setelah gempa melanda NTB, pukul 05.47 WIB. Hingga saat ini upaya evakuasi terus dilakukan dengan melibatkan TNI, BNPB, Polri, Mapala, tim TNGR, dan pihak terkait lainnya.
Hingga dini hari Senin, jumlah pendaki TNGR yang diperkirakan naik sesuai daftar pengunjung adalah 820 orang. Rinciannya yang naik pada Jumat (27/7) sebanyak 448 orang dan Sabtu (28/7) sebanyak 372 orang. Jumlah ini masih bisa bertambah termasuk porter guide, serta tamu yang naik pada Rabu (25/7) dan Kamis (26/7).
Sementara pengunjung yang sudah terdaftar turun dari TNGR sampai Minggu (29/8) sebanyak 680 orang.
Rencana evakuasi kembali dilanjutkan. Tim dari Balai TNGR akan berangkat melalui jalur Sembalun untuk observasi dan membawa logistik, mereka tim dari Balai TNGR, dan dibantu dari TNI, Polri, tim medis, dan Mapala.
"Sesaat setelah bencana, saya koordinasi terus dengan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dan Dirjen Pengendalian Perubahan iklim. Bahkan bila perlu helikopter kita dipakai dulu untuk NTB, membantu evakuasi ataupun drop logistik bagi pendaki yang masih terjebak di dalam kawasan," katanya.
Berita duka
Keluarga besar KLHK ia mengatakan juga tengah berduka, karena mendapat kabar salah satu putra dari staf Balai Litbang LHK Makassar bernama Muhammad Ainul Takzim, meninggal dunia akibat bencana tersebut.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Saya juga mengucapkan rasa dukacita yang sedalam-dalamnya pada seluruh korban, dan juga masyarakat terdampak bencana. Semoga diberi kekuatan dan kesabaran," ujar Siti.
Selain itu, Kepala Pusdiklat LKPP KLHK bersama dua stafnya juga dilaporkan masih terjebak di kawasan Batuceper Senaru. Beberapa kali longsor masih dilaporkan terjadi dari dalam kawasan pasca gempa berkekuatan 6,4 SR yang melanda NTB.
Sejauh ini lokasi yang sudah dilaporkan "clear" dari pendaki diantaranya jalur Pelawangan Senaru-pintu Senaru, Puncak-pelawangan sembalun dan plawangan sembalun-pos sembalun.
"Mari kita doakan bersama, semoga seluruh proses evakuasi berlangsung lancar, dan seluruh pendaki dapat turun dengan selamat. Kawasan TNGR kita tutup sementara sampai situasi benar-benar dinyatakan aman," katanya.
TNGR sebagai gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia merupakan salah satu spot pendakian terpopuler bagi para pendaki dan pecinta alam, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, lokasi ini terkenal dengan keasrian hutan dan keindahan alamnya.(*)
Sejumlah Pendaki Masih Terjebak di Dua Titik
Senin, 30 Juli 2018 12:30 WIB