Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bojonegoro, Jawa Timur, meminta KONI mengamankan kamar hotel untuk dimanfaatkan menginap atlet dari berbagai daerah di Jawa Timur, dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2019.
"KONI sejak sekarang harus aktif mengamankan kamar hotel dengan memesan kepada manajemen hotel terkait pemanfaatan kamar hotel untuk para atlet dari berbagai daerah di Jatim," kata Ketua PHRI Bojonegoro Moch. Subechi di Bojonegoro, Jumat.
Sebab, lanjut dia, kalau tidak dikondisikan sejak sekarang bisa jadi kamar hotel yang ada sudah dipesan pihak lain bersamaan dengan penyelenggaraan porprov.
"Ya akan banyak atlet yang tidak memperoleh tempat penginapan," ucapnya menegaskan.
Ia mencontohkan Hotel MCM miliknya dengan jumlah 100 kamar sudah dipesan Panitia Porprov Jatim, untuk menginap wasit, selain untuk lokasi pertandang cabang olahraga catur.
"Panita memesan 100 kamar selama sepekan. Cuma waktunya belum ditentukan," katanya menambahkan.
Selain itu, lanjut dia, KONI juga harus mengkoordinasikan dengan daerah lainnya di Jatim, yang akan menginap di daerah setempat karena harus berlaga di sejumlah cabang olahraga.
Ia menambahkan ada 19 hotel yang tergabung menjadi anggota PHRI, belum termasuk dua hotel baru yang sekarang ini masih dalam proses pembangunan.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Bojonegoro Saifuddin menejelaskan tim kontingen atlet dari sejumlah daerah di Jatim, sudah mulai memesan kamar hotel untuk menginap para atlet yang berlaga di daerahnya.
Ia memperkirakan daerahnya akan kedatangan berkisar 4.000-5.000 atlet termasuk "official" dalam Porprov 2019 yang akan bertanding di 12 cabang olahraga.
"Tapi kebanyakan kemampuan daerah untuk menyewa kamar hotel maksimal Rp300 ribu per kamar. Kalau sekitar Rp500 ribu per kamar cukup berat," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengaku akan mengkoordinasikan dengan rumah warga yang selama ini dimanfaatkan sebagai rumah kos untuk menginap para atlet.
"Kemungkinan akan banyak atlet yang menempati pemukiman rumah warga yang dimanfaatkan tempat kos. Kecuali tim kontingen kota besar seperti Surabaya, kemungkinan menginapnya di hotel," katanya. (*)