Malang (Antaranews Jatim) - Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Dr Indah Prihantini menciptakan pupuk cair multifungsi yang mampu memperbaiki tanah sekaligus meningkatkan produktivitas tanaman (hasil panen) hingga 30 persen.
"Penelitian untuk mendapatkan komposisi yang pas pada pupuk cair multifungsi yang kami beri nama Biofarm ini, sejak 2007. Alhamdulillah, hasilnya tidak saja mampu meningkatkan kualitas dan produksi (hasil panen), tetapi juga mampu menyehatkan tanaman dan mengembalikan kesuburan tanah," kata Indah Prihantini di Malang, Jawa Timur, Minggu.
Untuk tanaman padi, lanjutnya, produktivitasnya mencapai 6-8 ton per hektare. "Ini masih menggunakan pupuk organik padat. Saat ini kami mencoba tanpa penggunaan pupuk organik padat, nanti kita lihat hasilnya bagaimana," ujarnya.
Selain mampu meningkatkan produktivitas padi, kata Indah, penggunaan pupuk cair Biofarm pada buah-buahan dan sayuran juga mampu menyehatkan kondisi buah dan sayur tersebut, karena Biofarm juga mampu memproteksi tanaman.
Manfaat lain dari Biofarm ini, katanya, mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, meningkatkan pertumbuhan, produktivitas dan tanaman, produk pertanian yang dihasilkan bebas residu kimia, membersihkan dan menetralisir pestisida atau logam berat pada tanah dan air, serta menghilangkan gas atau bau.
Keunggulan produk Biofarm di antaranya adalah berbahan pilihan, proses standarisasi mutu Standar Nasional Indonesia (SNI), tersertifikasi organik, teruji dan multifungsi. Selain itu, bakteri aktif an mempunyai kemampuan tinggi dalam mengurai senyawa komplek organik dan sintetis, serta gas tanpa bahan tambahan, sehingga proses aplikasi cepat, mudah, murah, efesien, dan efektif.
Penggunaan Biofarm juga lebih hemat, dengan harga Rp50 ribu per botol/per liter, ada lima manfaat sekaligus bagi tanaman maupun tanah, yakni bioremediasi, bioaktivator, biodekomposter, biofertilizer, serta bioproteksi, termasuk sebagai pembersih sisa-sisa pestisida.
Terkait aplikasi Biofarm, Indah mengatakan tidak terlalu sulit karena dalam setiap kemasan botol sudah ada panduan penggunaan (aplikasinya). Sebagai bioremediasi atau bioaktivator (pembenah tanah), limbah jerami disebar merata pada lahan. Selanjutnya, siapkan lahan dengan membalik dengan cara dibajak, larutan 1 liter Biofarm dengan 50 liter air untuk 1 hektare lahan.
Kemudian, kata Indah, semprotkan menggunakan power sprayer pada lahan secara merata dan hasilnya akan lebih baik jika penyemprotan dilakukan pada sore hari, selanjutnya diamkan lahan yang sudah disemprot selama 4-7 hari untuk proses fermentasi, sterilisasi, aktivasi, dan bioremediasi lahan.
Ia menjelaskan sebagai biodekomposter, larutkan 1 liter biofarm dengan 50 liter air untuk 1 ton bahan padat atau 200 liter bahan cair, siapkan kotoran hewan atau limbah pertanian, semprotkan larutan biofarm secara merata pada bahan sambil diaduk merata, pastikan kondisi bahan lembab kadar air 30 persen (jika dikepal air tidak menetes.
Selanjutnya, buat gundukan untuk membuat kondisi suhu tidak menyebar, tutup dengan plastik/terpal/daun pisang atau daun kelapa untuk melindungi dari hujan dan sinar matahari, kemudian diamkan untuk proses fermentasi, setelah tujuh hai pupuk organik padat/cair bisa dipanen dan diaplikasi ke lahan atau tanaman.
Sebagai pupuk hayati atau pupuk organik cair, lanjut Indah, larutkan biofarm dalam tangki sprayer dengan rasio sesuai dosis. Dosis tergantung pada jenis tanaman, misalnya padi/sayur daun dengan komposisi 200 mili liter (ml) per tangki semprot, jagung/sayur buah 500 ml/tangki semprot, buah rambat/pohon 500 ml/tangki semprot, nursen/pembibitan 200 ml/tangki semprot, dan tebu/kopi 1 liter/tangki semprot.
"Penyemprotannya sesuai kebutuhan anaman dan ahsinya lebih optimal jika dilakukan sepekan sekali. Biofarm ini mengandung minral organik makro (N,P,K, Ca, Mg,S) dan mikro (Fe, Mn,Zn, Na, Al, Cu), serta Bioinsektisida senyawa aktif dan enzim organik," ujarnya.
Selain itu, juga mena=gandung kultur bakteri, yakni bakteri Lignolitik, Selulolitik, pelarut phospat dan kalium. "Biofarm juga berfungsi sebagai pengurai, phitat, tanin dan lignin, pengurai pestisida golongan organochlorin, organophospat, serta karbamat," kata Indah.(*)