Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur mengaku masih belum menemukan makanan kemasan yang berbahaya saat dilakukan inspeksi mendadak di sejumlah pusat perbelanjaan di wilayah setempat menjelang pelaksanaan Lebaran 2018.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengaku jika saat melakukan inspeksi terhadap sejumlah makanan dan minuman kemasan itu, pihaknya belum menemukan makanan dalam kemasan yang berbahaya.
"Kalau masa berlakunya akan habis memang ada, dan kami sudah meminta kepada pemilik toko di pusat perbelanjaan itu supaya segera menariknya supaya tidak menimbulkan kekhawatiran di masyarakat," katanya di sela melakukan inspeksi di salah satu pusat perbelanjaan di Sidoarjo.
Ia mengemukakan, setelah dilakukan pemeriksaan secara acak memang ditemukan beberapa makanan dan minuman yang kemasannya sedikit penyok.
"Namun, kemasan yang penyok itu masih dalam tahap yang wajar, sehingga masih diperbolehkan untuk dijual, tetapi kalau memang penyoknya sudah parah dan mempengaruhi isi, maka harus segera ditarik," ujarnya.
Menurutnya, saat ini pusat perbelanjaan sudah cukup bagus dalam melakukan penyeleksian terhadap barang-barang yang mereka jual, terutama saat pelaksanaan lebaran seperti sekarang ini.
"Setiap tahun kami rutin melakukan pengawasan terhadap barang-barang yang dijual tersebut, supaya masyarakat mendapatkan kepastian dan ketenangan saat berbelanja untuk kebutuhan lebaran, terutama makanan dalam kemasan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Ika Harnasti mengatakan, apabila pihaknya menemukan adanya makanan dan minuman yang kemasannya rusak serta kadaluarsa, maka akan segera dilakukan penarikan.
"Kalau kami temukan barang ada yang kemasannya rusak dan kadaluwarsa maka harus segera dilakukan penarikan dan dilakukan pengecekan ulang," katanya.(*)
Sidoarjo Belum Temukan Makanan Berbahaya Saat Sidak
Selasa, 5 Juni 2018 20:44 WIB
Kalau masa berlakunya akan habis memang ada, dan kami sudah meminta kepada pemilik toko di pusat perbelanjaan itu supaya segera menariknya supaya tidak menimbulkan kekhawatiran di masyarakat