Malang (Antaranews Jaim) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Dudi Herawadi, menyarankan pemerintah daerah (Pemda) untuk membentuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) yang bergerak di perdagangan guna memotong mata rantai perdagangan.
"Idealnya Pemda, baik kota maupun kabupaten membentuk perusahaan, tapi jangan perusahaan daerah (PD), melainkan PT yang bergerak di bidang perdagangan guna memotong mata rantai perdagangan, sehingga harga kebutuhan bahan pangan di daerah bisa ditekan," kata Dudi Herawadi di Malang, Jawa Timur, Jumat (18/5) malam.
Harga kebutuhan bahan pangan pokok dalam beberapa pekan terakhir ini cenderung naik, bahkan kondisi ini setiap tahun selalu terjadi, terutama menjelang Ramadhan, Lebaran atau Natal dan Tahun Baru.
"Naiknya harga beberapa komoditas pangan tersebut karena mata rantai yang panjang," ujarnya.
Beberapa pekan menjelang Ramadhan tahun ini, kata Dudi, komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan adalah daging ayam ras dan telur ayam ras, padahal harga di tingkat peternak ayam ras dan ayam petelur relatif normal.
Menyinggung upaya untuk menekan angka inflasi mengingat sejumlah harga bahan pangan pokok selama Ramadhan dan Lebaran yang naik cukup signifikan, Dudi meminta perbankan dan pemda menggelar pasar murah.
"Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah kerja BI Malang, Program Pengendalian inflasi selama Ramadhan akan dilaksanakan pasar murah," ujarnya.
Kegiatan pasar murah itu nanti akan dilakukan dengan melibatkan sejumlah elemen, seperti perbankan, pemerintah daerah dan media massa untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Selain itu, untuk membangun ekspektasi masyarakat akan ketersediaan bahan pangan guna menghindari perilaku konsumtif yang cenderung berlebihan.
"Kami berharap setiap elemen masyarakat dapat berperan serta dan terlibat dalam menjaga daya beli masyarakat di Kota Malang dan sekitarnya, sebab kenaikan harga yang merupakan pengaruh dari ekspektasi masyarakat menjadikan pola belanja berlebihan harus dicegah, sehingga inflasi bisa ditekan. Sebab, inflasi akan berdampak pada pengurangan daya beli masyarakat," tuturnya.
Inflasi Kota Malang hingga April 2018 tercatat sebesar 2,90 persen (yoy) atau lebih rendah dari target inflasi di daerah. "Hal ini bisa menjadi modal untuk terus mendorong sinergitas program antara BI dan pemda dalam pengendalian inflasi," ucapnya.(*)