Jakarta, (Antara) - Menteri BUMN Rini Soemarno menetapkan tiga pejabat baru direksi Perum LKBN Antara yaitu, Nartomo Prajudi sebagai Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi, Akhmad Munir sebagai Direktur Pemberitaan, dan Nina Kurnia Dewi sebagai Direktur Keuangan.
Pengangkatan ketiga direksi Perum LKBN Antara tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-88/MBU/04/2018 tanggal 12 April 2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perum LKBN Antara.
Salinan SK pengangkatan diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, F Harry Sampurno, yang disaksikan oleh Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat, Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara, Sutrimo, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, F Harry Sampurno, berpesan bahwa pengangkatan tiga direksi ini diharapkan mampu mengembalikan kejayaan Perum LKBN Antara sebagai barometer atau rujukan dalam hal pemberitaan.
"Antara harus mampu mengikuti perkembangan jaman melalui diversifikasi usaha berbasis IT. Antara juga jangan terbawa arus media yang sudah hiruk pikuk memberitakan kejelakan dan negatif semua pihak," kata Harry.
Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi, Hempi Nartomo Prajudi sebelumnya merupakan pejabat pada posisi yang sama periode 2012-2017.
Direktur Pemberitaan Akhmad Munir, merupakan pejabat karir yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Antara Jawa Timur periode 2010-2017, dan Pemimpin Pelaksana Redaksi Perum LKBN Antara periode Februari 2018 hingga diangkat sebagai Direktur Pemberitaan.
Sedangkan Direktur Keuangan Nina Kurnia Dewi sebelumnya adalah pejabat Kepala Divisi Pemeringkat UMKM pada Perum Jamkrindo.(*)
Menteri BUMN Tetapkan 3 Direksi LKBN Antara
Kamis, 12 April 2018 18:17 WIB
Antara harus mampu mengikuti perkembangan jaman melalui diversifikasi usaha berbasis IT. Antara juga jangan terbawa arus media yang sudah hiruk pikuk memberitakan kejelakan dan negatif semua pihak