Surabaya (Antaranews Jatim) - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak yang sedang cuti karena menjadi calon wakil gubernur guna mengikuti Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) mempersembahkan penghargaan "Indonesia Visionary Leader" yang diperolehnya untuk masyarakat Trenggalek.
"Seyogianya penghargaan ini saya berikan kepada seluruh masyarakat dan aparatur pemerintah Trenggalek," katanya, melalui siaran pers yang disebar Tim Pemenangan Pilkada Jatim untuk pasangan Cagub Khofifah Indar Parawansa - Cawagub Emil Elestianto Dardak kepada wartawan di Surabaya.
Cawagub Emil sebagai Bupati Trenggalek memperoleh penghargaan Indonesia Visionary Leader untuk kategori "Best in Unlocking Local Potentiality" yang digelar oleh sebuah media nasional di Jakarta, Selasa.
Dalam acara yang bertajuk "The Power Collaboration" bertempat di Hotel The Westin Kuningan Jakarta itu turut mengundang 18 kepala daerah lainnya, yang masing-masing mempresentasikan tentang gagasan dan ide mereka dalam membangun daerahnya.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam kesempatan tersebut juga memperoleh penghargaan untuk kategori "Best Overall".
Emil mengatakan, membangun infrastruktur dan menyelaraskan ekonomi bukanlah sesuatu yang sederhana. Dia secara intensif melibatkan semua pihak untuk membangun yang bersifat "Bottom Up".
"Kita semua bersinergi bersama sesuai dengan tema hari ini, `The Power of Collaboration`. Pembangunan yang kami lakukan bukan bersifat `top down` tapi `bottom up`, yaitu melibatkan semua pihak mulai dari masyarakat, swasta dan pemerintah," katanya.
Emil berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa akan berkontestasi di Pilkada Jatim 2018, pada 27 Juni mendatang, dengan dukungan dari koalisi partai politik Demokrat, Golkar, PPP, Nasdem dan Hanura. Lawannya adalah pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno, yang diusung oleh koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra. (*)
Cawagub Emil Persembahkan Penghargaan untuk Masyarakat Trenggalek
Selasa, 27 Maret 2018 23:00 WIB
Kita semua bersinergi bersama sesuai dengan tema hari ini, `The Power of Collaboration`. Pembangunan yang kami lakukan bukan bersifat `top down` tapi `bottom up`, yaitu melibatkan semua pihak mulai dari masyarakat, swasta dan pemerintah