Surabaya (Antaranews Jatim) - Populasi komodo koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) bertambah setelah menetasnya 11 ekor bayi komodo padi akhir Februari hingga awal Maret 2018.
"Dengan bertambahnya 11 ekor bayi ini, populasi komodo di KBS sekarang seluruhnya berjumlah 76 ekor," ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat KBS Wini Hustiani saat dikonfirmasi di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Dia mengatakan, 11 ekor bayi komodo tersebut menetas dari telur yang dihasilkan oleh tiga induk komodo koleksi KBS, masing-masing bernama Genok, Juminten dan Agustin.
Ketiganya bertelur setelah dibuahi oleh dua ekor pejantan, masing-masing bernama Boi dan Home.
"Boi menjadi pejantan untuk Genok dan Juminten. Sedangkan pejantannya Agustin adalah Home," katanya.
Wini menjelaskan, dari ketiga induk dengan dua pejantan itu totalnya menghasilkan sebanyak 28 telur komodo.
Namun yang berhasil `breeding` dengan baik hanya menetaskan 11 ekor bayi komodo, yaitu seekor dari Genok, 7 ekor dari Juminten dan 3 ekor dari Agustin pada periode mulai 27 Februari hingga 10 Maret.
"Ada beberapa sebab kenapa dari 28 telur yang berhasil breeding cuma menghasilkan 11 ekor bayi komodo, salah satunya bisa disebabkan oleh induknya sendiri yang asupan nutrisinya atau kondisinya kurang baik," ujarnya.
Periode Februari hingga Maret, lanjut dia, memang musim `breeding` bagi komodo. "Musim kawin meraka berlangsung pada bulan Juli hingga Agustus, setiap tahunnya selalu begitu," ucapnya.
Wini menyebut komodo tergolong dapat berkembang biak dengan baik dibanding dengan hewan koleksi KBS lainnya.
"Karena kelembapan suhu dan tanah di lingkungan KBS tergolong bagus bagi komodo. Selain itu area feedingnya memadai, serta asupan nutrisinya juga sangat kami perhatikan, sehingga breedingnya dapat berjalan lancar," katanya. (*)
Populasi Komodo KBS Bertambah
Minggu, 18 Maret 2018 17:13 WIB
Ada beberapa sebab kenapa dari 28 telur yang berhasil breeding cuma menghasilkan 11 ekor bayi komodo, salah satunya bisa disebabkan oleh induknya sendiri yang asupan nutrisinya atau kondisinya kurang baik