Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mengenalkan tugas mulia kepolisian kepada anak-anak sekolah setingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), yang dihadiri Ketua Bhayangkari Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) Lita Machfud Arifin.
"Kegiatan ini merupakan edukasi dalam bentuk permainan dan simulasi kepada anak anak sehingga mereka bisa memahami tentang kejahatan-kejahatan yang korbannya adalah anak-anak," ujar Lita, di sela kegiatan yang berlangsung di Gedung Graha Bhara Dhaksa Polrestabes Surabaya, Kamis.
Kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 300 siswa-siswi TK dan SD dari Yayasan Kemala Bhayangkari Surabaya, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-38 Yayasan Kemala Bhayangkari tahun 2018.
Dia mengatakan HUT Ke- 38 Yayasan Kemala Bhayangkari tahun 2018 mengambil tema "Sosialisasi Keselamatan Berlaku Lintas, Anti Narkoba, Jauhi Pornografi, Hindari Bully, Waspada Radikalisme, Tolak Kekerasan dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak".
Sedangkan kegiatan bagi anak-anak TK dan SD Yayasan Kemala Bhayangkari yang berlangsung di Gedung Graha Bhara Dhaksa Polrestabes Surabaya itu sendiri bertajuk "Polisi Sahabat Anak".
Salah satu edukasi yang diajarkan melalui permainan dan simulasi dalam kegiatan ini adalah tertib berlalu-lintas.
"Usia dini bagi anak-anak TK dan SD merupakan periode emas bagi perkembangan anak, yang juga sebagai periode kritis anak. Perkembangan yang didapat pada periode ini akan sangat mempengaruhi hingga masa dewasanya nanti," ujar istri Kepala Polda Jatim ini.
Maka Lita meyakini dengan mengajak anak-anak usia dini bermain simulasi tertib berlalu-lintas nantinya dapat menularkan pengalamannya dengan menceritakan kepada orang tuanya.
"Anak-anak pun dapat mengingatkan orang tuanya untuk tertib berlalu lintas," katanya.
Dalam kesempatan itu anak-anak juga dikenalkan dengan kesatuan-kesatuan beserta perlengkapan dan persenjataannya di Polrestabes Surabaya. Dengan begitu Lita berharap anak-anak paham pada tugas-tugas mulia kepolisian yang berjiwa satria, jujur, dan disiplin yang patut dicontoh.
"Sehingga pada saat anak-anak ini beranjak dewasa nanti tidak fobia dengan polisi. Bahkan merasa bangga pada polisi sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat," ucapnya. (*)