Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Jawa Timur, mencatat para pengungsi korban banjir luapan Bengawan Solo di tempat pengungsian dan juga di rumah, banyak yang terserang penyakit gatal-gatal, selain penyakit lainnya seperti pegal linu, dan masuk angin.
"Petugas medis hari ini melayani 104 warga pengungsi di lokasi pengungsian gedung Serbaguna. Sebagian besar terserang gatal-gatal karena faktor terkena air banjir," kata Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Ninik Susmiati, di gedung Serbaguna, Sabtu.
Di lokasi gedung setempat dinkes membuka posko pelayanan kesehatan bekerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Wahyu Tutuko, Polres Bojonegoro.
"Sehari lalu ada 54 warga pengungsi juga sebagian besar terserang gatal-gatal," ujarnya.
Dinkes, menurut dia, juga membuka 48 posko pelayanan kesehatan yang tersebar di daerah genangan banjir luapan Bengawan Solo, karena banjir luapan Bengawan Solo melanda 60 desa yang tersebar di 11 kecamatan.
Posko pelayanan kesehatan itu, lanjut dia, lokasinya ada yang di polindes atau di balai desa. Seperti Desa Mojo, Kecamatan Kalitidu, untuk lokasi pelayanan kesehatan di pindahkan di balai desa, sebab polindes terendam air banjir.
"Keluhan yang dialami warga terdampak banjir di semua posko kesehatan hampir sama sebagian besar menderita gatal-gatal, pegal linu, juga masuk angin, yang biasa diderita orang tua," ucapnya menambahkan.
Meski demikian, menurut dia, para pengungsi juga warga terdampak banjir yang sakit tidak ada yang dirujuk di RS, akan tetapi cukup memperoleh pengobatan di posko kesehatan.
"Dinkes menyediakan berbagai macam jenis obat untuk melayani pengungsi lebih dari cukup," ucapnya menegaskan.
Ia menambahkan dinkes akan membuka posko kesehatan dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo, sampai kondisi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, juga bencana lainnya mereda.
"Kita akan membuka sampai kondisi ancaman bencana benar-benar aman," ucapnya menegaskan.
Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan di lokasi gedung Serbaguna tercatat ditempati 272 jiwa pengungsi.
Para pengungsi masih bertahan di tempat pengungsian di gedung Serbaguna juga di lokasi lainnya termasuk di Balai Desa Bogo, Kecamatan Kapas, karena banjir masih merendam pemukiman warga meskipun ada kecenderungan air luapan Bengawan Solo mulai surut. (*)