Malang (Antaranews Jatim) - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program kuliah kerja nyata (KKN), menggarap potensi pariwisata di wilayah Kabupaten Ponorogo, yakni dengan mengubah wajah hutan pinus menjadi destinasi wisata kekinian.
"Langkah awal yang kami lakukan mengajak masyarakat sekitar, terutama karang taruna untuk sadar lingkungan dan menggali potensi wisata di wilayah itu," kata Koordinator Desa KKN Kelompok 3 UMM, Rizqi Muhammad Aziz melalui siaran pers Humas UMM yang diterima Antara di Malang, Jawa Timur, Senin.
Program KKN yang dilaksanakan pada Januari hingga Februari 2018 itu, mahasiswa mengembangkan potensi wilayah (area) hutan pinus di Desa Wagir, Kecamatan Kidul, Kabupaten Ponorogo, menjadi destinasi wisata kekinian seperti yang dikembangkan di sejumlah daerah, termasuk Malang, yakni Bukit Pelangi.
Menurut Rizqi, bukan hanya sekadar mengubah wajah hutan pinus agar lebih indah dan menjadi lokasi wisata, tetapi mereka juga mengusung misi mengajak masyarakat sekitar agar berperan aktif dalam menjaga lingkungan, terutama area hutan.
Lokasi wisata yang diberi nama Bukit Pelangi iu juga telah ini ditinjau oleh anggota DPRD Kabupaten Ponorogo bidang Ekonomi dan Keuangan, Ribut Riyanto.
"Kami menghadirkan adik-adik KKN UMM ini untuk membantu membranding, bahkan menciptakan wana wisata baru di Ponorogo," katanya.
Selain Kelompok 3, ada juga Kelompok 17 KKN UMM yang berfokus pada bidang pertanian. Mereka melakukan edukasi kepada petani kopi di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Menurut Koordinator Desa, Achmad Jawahir Januarestu, edukasi yang dilakukan oleh Kelompok 17 berfokus pada pengolahan hasil produksi kopi.
"Kelompok kami fokus pada proses pengelolahan kopi hasil petani untuk di produksi sendiri," ucapnya.
Tidak hanya mengembangkan potensi desa, KKN UMM juga melakukan usaha dalam mensejahterakan masyarakat pada aspek kesehatan seperti yang dilakukan Kelompok 11 Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
KKN Kelompok 11 ini menggandeng Batalyon Kesehatan 2 Komando Strategis dan Cadangan TNI Angkatan Darat (Yonkes 2 Kostrad) dalam kegiatan edukasi pentingnya kembali memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Selain itu, juga mengadakan kunjungan rumah guna memastikan bahwa setiap anggota keluarga di desa tersebut sudah dapat mengakses pusat layanan kesehatan.
Kelompok 11 bekerja sama dengan sebuah perusahaan farmasi, mereka juga membagikan vitamin dan obat-obatan secara gratis. "Kimia Farma yang suplai vitamin dan obat-obatannya," kata Koordinator Desa Kelompok 11 Mohammad Afif Dzikra Ramadhan. (*)
Mahasiswa UMM Garap Wisata Kekinian Kabupaten Ponorogo
Senin, 19 Februari 2018 20:07 WIB