Surabaya (Antaranews Jatim) - Sejumlah kader Partai Gerindra di Jawa Timur mundur dari keanggotaan partai, sebagai bentuk komitmen solidaritas terhadap Ketua Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti yang kecewa terhadap partai tersebut, kata salah satu kader partai, Andi Baso Juherman.
Andi Baso yang juga menjabat Sekretaris Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Surabaya, dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin, juga mengaku secara resmi mundur dari keanggotaan partai gerindra, sebab selama ini berjuang dengan La Nyalla.
"Selama ini Pak La Nyalla selalu berkomitmen untuk berjuang bersama kadernya di Pemuda Pancasila yang tergabung menjadi anggota partai Gerindra di Jawa Timur, ternyata apa yang terjadi ,Pak La Nyalla dikecewakan dengan adanya permintaan uang dari Supriyatno oknum Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur via seluler," katanya.
Ia mengatakan, kabar permintaan uang itu telah beredar luas rekamannya, dan disebutkan telah meminta uang Rp170 miliar, dengan dalih jika ingin direkomendasikan Partai Gerindra sebagai calon Gubernur Jawa Timur, dan uang tersebut akan diberikan ke Prabowo selaku Ketum Partai Gerindra.
"Kalau begini, ini Ketua Partai atau Calo Partai?," katanya.
Andi mengatakan, La Nyalla bukan tidak mampu menyediakan uang senilai ratusan miliar, namun yang disesalkan karena belum apa-apa ada oknum Partai Gerindra yang sudah meminta uang, sementara rekom belum diturunkan, dan pilgubnya juga belum berlangsung.
"Ini perlu dipertanyakan, ada apa oknum di Partai Gerindra terburu-buru minta uang, ini sebuah pembelajaran politik yang tidak elok," katanya, mengeluhkan.
Untuk itu, Andi mengimbau kepada seluruh kader Pemuda Pancasila Kota Surabaya dan Jawa Timur agar yang tergabung baik sebagai pengurus, kader atau anggota Partai Gerindra untuk segera mundur.
"Lebih baik cari partai lain yang bisa menyalurkan aspirasi kader-kader Pemuda Pancasila se Jawa Timur, sebab untuk apa kita mendukung partai yang tidak peduli terhadap La Nyalla sebagai Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur," katanya.
Andi mengaku, juga akan membuka posko pengaduan korban politik uang yang diduga dilakukan oleh Ketua DPD Gerindra Jawa Timur.(*)