Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Jawa Timur menggelar operasi pasar beras medium di sejumlah pasar tradisional di wilayah setempat sebagai salah satu upaya untuk menstabilkan harga beras yang cenderung naik.
Kepala Bulog Divre Jatim M Hasyim, Selasa mengatakan, dengan melaksanakan operasi pasar ini diharapkan bisa menekan tingginya harga beras yang terjadi di sejumlah pasar tradisional.
"Kami siap untuk menggelontorkan seluruh daerah, kami tidak membatasi berapa kebutuhan pasar, karena stok kami cukup sampai dengan tujuh bulan," katanya di sela kegiatan peluncuran operasi pasar di gudang Bulog Subdivre Surabaya Utara di Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia mengemukakan, saat ini masyarakat juga tidak perlu lagi khawatir akan kelangkaan kebutuhan beras yang ada di wilayah setempat.
"Tidak hanya di sejumlah pasar tradisional saja, karena kami juga akan memasok kebutuhan beras di salah satunya di rumah pangan kita (RPK) dan juga di tempat manapun yang dikehendaki oleh masyarakat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Perdagangan Republik Indonesia Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antarlembaga, Suhanto mengatakan, saat ini harga eceran tertinggi (HET) untuk beras medium wilayah Jawa Timur adalah Rp9.450 untuk setiap kilogramnya.
"Dan untuk operasi pasar ini, harga yang dijual adalah Rp9.350 atau Rp100 lebih murah, dengan tujuan supaya masyarakat bisa menjangkau dan membeli harga beras medium ini," ujarnya.
Menurutnya, saat ini di sejumlah pasar tradisional memang sebagian sudah ada yang menjual beras di atas HET untuk beras premium ini.
"Dengan demikian, kami meminta kepada bulog supaya menggelontorkan beras mereka ke pasar-pasar tradisional supaya bisa membantu kesejahteraan masyarakat," katanya.(*)
Video Oleh Indra Setiawan