Surabaya (Antara Jatim) - PT PAL Indonesia siap mengirim bangunan bentang tengah Jembatan Holtekamp ke Jayapura, Papua, setelah mengeluarkannya dari lokasi bengkel ke atas kapal tongkang di dermaga setempat, kawasan Tanjung Perak Surabaya.
"Istilahnya 'log out', yaitu mengeluarkan bangunan bentang tengah dari bengkel PT PAL untuk dipindahkan ke atas kapal tongkang, yang selanjutnya akan dikirim ke Jayapura melalui jalur laut. Proses log out ini memakan waktu seharian penuh," ujar Manager Proyek Pembangunan Jembatan Holtekamp Rizki Dianugrah, ditemui di sela proses log out di Surabaya, Kamis.
Bangunan bentang tengah itu dibangun di Galangan PT PAL Indonesia sejak Juli lalu, merupakan bangunan utama Jembatan Holtekamp di Kota Jayapura, yang akan menghubungkan daerah Hamadi di Distrik Jayapura Selatan yang berada di sisi barat jembatan dan daerah Holtekamp di Distrik Muara Tami di sisi timur jembatan.
Bentang tengah yang dibangun di PT PAL Indonesia terdiri dari dua bangunan, yang masing-masing seberat 2.000 ton, dengan panjang 120 meter dan lebar 22 meter, serta tinggi 21 meter.
Rizki mengatakan, setelah hari ini menyelesaikan proses log out dari bengkel PT PAL ke atas kapal tongkang, selanjutnya akan diberangkatkan ke Jayapura oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono pada 3 Desember.
"Kira-kira perjalanannya akan menempuh waktu selama 30 hari. Itu sudah dengan perhitungan jika terjadi cuaca buruk di laut," katanya.
Dua bangunan bentang tengah itu kemudian akan dirangkai dengan konstruksi jembatan lainnya yang telah dibangun di Jayapura. "Proses merangkainya nanti tidak butuh waktu lama, bisa selesai sehari dan paling lama semingu," ucapnya.
Rizki memastikan bangunan fisik Jembatan Holtekamp dengan total panjang 1,3 kilometer akan rampung seluruhnya pada bulan Januari tahun depan.
"Tapi kan nanti setelah bangunan fisiknya selesai akan dipasangi lampu dan lain sebagainya. Dengan proses lain-lainnya ini, menurut kontrak ditarget selesai bulan September tahun depan. Tapi kami usahakan selesai pada bulan Juni, atau sebelum lebaran tahun depan," katanya.
Jembatan Holtekamp merupakan salah satu mega proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah di kawasan Timur Indonesia. Dibangun oleh konsorsium tiga kontraktor, yaitu PT Pembangunan Perumahan, Hutama Karya, dan Nindya Karya, sejak bulan Juli lalu, menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara senilai Rp858 miliar.
Rizki menjelaskan, rangka utama Jembatan Holtekamp harus dikerjakan di luar Jayapura mengingat kawasan tersebut rawan gempa.
Selain bentang utama Jembatan Holtekamp yang dikerjakan di PT PAL Indonesia, tiga bentang lainnya, masing-masing sepanjang 50 meter, dikerjakan di PT Waagner Biro Indonesia, Cikande, Banten, serta PT Boma Bisma Indra dan PT Bromo Steel Indonesia, yang keduanya berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur.
Tiga bentang yang dikerjakan di luar PT PAL Indonesia itu sudah rampung duluan dan telah dirangkai dengan kontruksi Jembatan Holtekamp di Jayapura.
Rizki memastikan setelah keseluruhan rangka utama yang dikerjakan di luar Jayapura itu dirangkai jadi satu, Jembatan Holtekamp akan tahan gempa selama seribu tahun. (*)
Video Oleh Hanif Nasrullah