Bondowoso (Antara Jatim) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, akan tetap melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen, Kabupaten Bondowoso, karena sudah melalui proses kajian termasuk lingkungan dan ekosistemnya.
"Kami membangun sarana prasaran itu sudah melalui berbagai kajian dari tim, dan di sekitar Kawah Ijen hanya dibangun pagar pembatas dan itupun untuk keselamatan pengunjung," kata Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, Ayu Dewi Utari dalam pers rilis yang diterima Antara di Bondowoso, Kamis.
Tujuan pembangunan sarana prasarana publik seperti mushalla, "toilet" dan perapian di TWA Kawah Ijen, lanjut dia, untuk memberikan kemanan dan kenyamanan serta pelayanan kepada wisatawan.
Sangat disayangkan berita yang beredar akhir-akhir ini, katanya, menyatakan bangunan yang dibangun adalah berupa toko, warung, resto dan hotel serta taman bermain.
"Terkait pembangunan pagar pengaman di bibir kawah, dilakukan dengan tujuan untuk keselamatan pengunjung dengan tinggi 85 centimeter, dan pagar tidak akan menutupi pandangan pengunjung ke kawah (blue fire) karena jarak pagar pengaman ke api biru sekitar 226 meter," katanya.
Data diperoleh, Balai Besar KSDA Jawa Timur telah mengalokasikan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana di TWA Kawah Ijen mulai tahun 2017 hingga 2018.
Dan hal ini merupakan salah satu bentuk pelayanan Kementerian LHK (BBKSDA JawaTimur) untuk melaksanakan UU Nomor 5 Tahun 1990 khususnya pilar pemanfaatan jasa lingkungan dalam kawasan konservasi bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Pembangunan sarana dan prsarana di bibir Kawah Ijen tidak merubah bentang alam dan tidak mengganggu satwa liar dilokasi pembangunan, mengingat vegetasi dan kemurnian udara serta kadar belerang yang tinggi dipuncak Ijen tidak memungkinkan sebagai habitat tumbuhan dan satwa. (*)