Malang (Antara Jatim) - Festival "Mbois" tahun kedua yang digelar anak-anak muda kreatif yang tergabung dalam Malang Creative Fusion (MCF) menjadi ajang promosi bagi produk industri kecil menengah (IKM) di Kota Malang, Jawa Timur.
Wali Kota Malang Moch Anton, Kamis mengatakan Kota Malang yang telah mendeklarasikan diri sebagai kota kreatif juga menyediakan wadah bagi insan kreatif yang tersebar di wilayah itu.
"Kami komitmen membantu pelaku usaha IKM maupun usaha mikro kecil menengah (UMKM). Kami harus memberi wadah kepada mereka, membantu promosi, juga mempermudah pengurusan legalitas izin usahanya," katanya di Malang, Jawa Timur.
Ia berharap produk-produk IKM maupun UMKM bisa go internasional agar industri kreatif ini bisa mendatangkan devisa. "Harapan kami produk IKM ini bisa menasional, bahkan internasional (mendunia)," ujarnya.
Berdasarkan data nasional tahun 2015, industri kreatif menyumbang sekitar Rp640 triliun atau 7 persen ke PDRB nasional. Penyumbang terbesar di sektor industri kreatif adalah subsektor kuliner (34 persen), fesyen (27 persen), dan kerajinan (15 persen), serta subsektor lainnya.
Ia mengatakan pemerintah telah menetapkan pengembangan ekonomi kreatif sebagai bagian dari agenda prioritas nasional, serta membentuk Bekraf untuk mengawal perkembangan ekonomi kreatif.
Untuk mewujudkan ekonomi kreatif sebagai kekuatan ekonomi baru Indonesia, pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dalam jangka panjang diarahkan tidak hanya untuk menumbuhkembangkan industri kreatif, tetapi mampu mengarusutamakan kreativitas dan inovasi di setiap sektor dan kehidupan bermasyarakat.
Ekonomi kreatif, katanya, merupakan sektor strategis dalam pembangunan nasional ke depan, karena ekonomi kreatif berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian nasional, baik terhadap pdb nasional, penyerapan tenaga kerja, men-ciptakan usaha, serta berkontribusi terhadap devisa negara," paparnya.
Sementara itu, Koordinator MCF, Vicky Arief H mengatakan Festival Mbois 2 ini memilih tagline "‘Kembali ke Sumbernya". Tagline itu disimbolkan dengan air dalam botol. Tubuh botol itu dihias secara kreaitf.
Selain diisi pameran dan bazar, Festival Mbois 2 yang berlangsung mulai 2 hingga 5 November tersebut juga diramaikan talkshow, seminar, saling berbagi ide (ideashare).
Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Malang, Subkhan mengatakan kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Perindustrian, pelaku IKM, dan MCF. "Ini menjadi wadah bagi pelaku IKM. Pameran ini untuk mengenalkan produk IKM, dan menjadi ajang promosi produk IKM," ujarnya.
Festival Mbois 2 melibatkan pelaku usaha sektor teknologi informasi, kuliner, fashion, dan produk kriya lain seperti gerabah, hiasan decoupage, kerajinan tas, dan lainnya. Saat ini ada 3.000 unit IKM di Kota Malang.
Sementara itu, Direktur industri kecil dan menengah, logam, mesin elektronika dan alat angkut Kementerian Perindustrian RI, Endang Suwartini mengatakan kegiatan ini merupakan ajang untuk unjuk kebolehan serta memperluas jejaring agar dapat mempromosikan karyanya.
"Sektor kuliner dan fashion serta kerajinan menjadi sektor utama yang menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Wira usaha industri baru perlu kita dorong perkembangannya. Selain menumbuhkannya kita juga harus mempromosikannya melalui ajang seperti sekarang ini," katanya.(*)
Festival "Mbois" Ajang Promosi Produk IKM Kota Malang
Kamis, 2 November 2017 21:28 WIB