Malang, (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian Kota Malang berupaya memfasilitasi untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan industri kecil menengah (IKM) di daerah itu, khususnya fashion melalui pelatihan pengembangan produk industri aneka.
"Sebenarnya para pelaku IKM di bidang fashion di daerah ini bisa merebut dan mendominasi pasar lokal, sehingga pasar fashion di Kota Malang tidak dibanjiri produk dari luar," kata Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Malang, Jawa Timur, Subkhan di sela pelatihan bidang fashion di Malang, Senin.
Untuk merebut pasar lokal tersebut, sebanyak 25 orang penjahit dan IKM yang bergerak di bidang industri fashion diberi pelatihan dengan tujuan mereka lebih terampil dan mampu meningkatkan kualitas produknya, sehingga bisa bersaing dan merebut pasar yang saat ini didominasi produk-produk dari luar daerah, baik pabrikan maupan buatan tangan.
Menurut dia, bukan hanya keterampilan dan hasil jahitan bagus yang dibutuhkan, tetapi juga harus ada inovasi dalam produk, serta kualias bahan yang dipakai, sehingga produknya benar-benar bisa merebut pasar di daerahnya.
Ia mengatakan lahan untuk produk-produk fashion masih luas, termasuk di Kota Malang. Wirausahawan di bidang fashion di kota ini seharusnya bisa merebut pasar lokal, dan menguasai dengan produknya dan bisa bersaing dengan produk dari Jakarta maupun impor.
Subkhan mengakui pengembangan fashion setiap hari semakin pesat. Namun, ibu-ibu penjahit jangan sampai tersaingi dengan designer yang bermodal, harus lebih modis agar pelanggannya puas.
"Pelatihan selama lima hari ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas IKM di bidang fashion, menambah wawasan, membuka cakrawala dan berinovasi untuk menciptakan model baru yang lebih modis dan dashionabel," katanya.
Sementara itu, pelatihan yang digelar selama lima hari (27 Februari-3 Maret) itu diisi oleh sejumlah pemateri yang berbeda, di antaranya dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM) Nurul Hidayati. Dia menjadi pemateri untuk menjahit kebaya modern hiasan sulam.
"Saya memberi dasar-dasar materinya saja. Terobosan, inovasi, dan kreativitas tergantung masing-masing penjahit," ujarnya.(*)
Disperin Malang Fasilitasi Peningkatan Kualitas Produk IKM
Senin, 27 Februari 2017 19:57 WIB