Jatim Harapkan Kerja Sama Pendidikan-Teknologi dengan Australia

Surabaya (Antara Jatim)  - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengharapkan kerja sama di bidang teknologi dan pendidikan vokasional dengan Pemerintah Australia untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"SDM Australia sangat bagus, khususnya di bidang pendidikan vokasional dan teknologi sehingga diharapkan bisa bersinergi dengan Jatim," ujarnya di sela kunjungannya ke kantor Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, Jumat.

Jika nantinya SDM di Indonesia meningkat, kata dia, maka bisa semakin bersaing dalam pasar bebas di era globalisasi seperti sekarang ini.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengakui kekuatan Australia dalam bidang tersebut harus dicontoh sehingga dengan penggabungan antara teknologi dan vokasional maka Jatim akan semakin berkualitas.

"Misalnya mengolah bahan baku menjadi barang jadi, yang efeknya menjadi nilai tambah bagi Jatim," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Pada kesempatan sama, Gubernur menjelaskan tujuan lain dengan adanya kerja sama dengan Australia adalah adanya menambah efisiensi dalam proses produksi serta menekan ongkos produksi dalam bidang manufaktur.

"Hal ini menjadi kesempatan baik dan harus dimanfaatkan. Selain itu juga meningkatkan  neraca perdagangan antara Jatim dan Australia yang masih sangat kecil," katanya.

Sementara itu, Konsul Jenderal Australia di Suabaya Chris Barnes mengatakan  hubungan antara Jatim dan Australia sudah terjalin cukup lama dan bukan hanya soal bisnis, namun juga di bidang pendidikan.

"Salah satunya diupayakan meningkatkan kualitas vokasional dan teknologi bagi SDM Jatim," katanya.

Pemerintah Australia, lanjut dia, memberi kesempatan kepada para pelajar dari Jatim untuk mendapatkan bea siswa ke Australia hingga program pertukaran pelajar agar saling melengkapi kedua belah pihak, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun budaya.

Turut hadir mendampingi Gubernur Jatim pada kunjungan tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fatah Jasin, Kepala Badan Penanaman Modal Jatim Lili Sholeh serta Kabiro Humas dan Protokol Benny Sampir Wanto. (*)