Kepala Dinkes Kota Malang Asih Tri Rachmi Nuswantari di Malang, Kamis mengaku pihaknya sudah mendapat lampu hijau dari Wali Kota Malang Moch Anton untuk menjalankan program penggratisan pemeriksaan IVA di seluruh Puskesmas di Kota Malang.
"Layanan gratis ini hanya berlaku selama Oktober saja. Sebenarnya biayanya tidak terlalu mahal, yakni hanya membayar retribusi di Puskesmas sebesar Rp13 ribu. Namun, biaya itu yang dikover oleh pemerintah, sehingga warga yang periksa IVA tidak dipungut biaya alias gratis," kata Asih.
Menurut dia, Dinkes memang mendapatkan arahan dari Wali Kota Malang Moch Anton untuk mengoptimalkan deteksi dini kanker serviks. IVA merupakan cara mendeteksi yang paling mudah, murah dan praktis, bahkan bisa dilakukan di Puskesmas.
Pemeriksaan IVA oleh dokter tersebut tidak membutuhkan waktu lama, yakni hanya sekitar dua menit. "Proses cukup cepat dan teknisnya juga tidak rumit, sehingga dokter maupun pasien dengan mudah dan cepat bisa mengetahui hasilnya," kata Asih.
Asih berharap program pemeriksaan IVA sebagai upaya antisipasi (pencegahan) terhadap kanker serviks (dinding rahim) yang digratiskan tersebut, mampu meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam melakukan pemeriksaan karena deteksi dini tersebut sangat penting dilakukan.
"Apalagi semua Puskesmas di Kota Malang ini sudah menyediakan layanan pemeriksaan IVA. Tidak ada lagi alasan bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan untuk tidak memeriksakan diri terhadap deteksi kanker serviks tersebut," tuturnya.
Selain melalui pemeriksaan IVA, deteksi dini terhadap kanker servik bisa dilakukan dengan imunisasi dan papsmear. Papsmear yang ideal dilakukan setiap enam bulan sekali bagi perempuan yang sudah menikah. Namun, untuk imunisasi hanya bisa dilakukan bagi perempuan yang belum pernah menikah dan belum pernah melakukan hubungan seksual.
Selama Januari hingga April 2017, kaum perempuan berusia 30-50 tahun dan sudah menikah yang sudah periksa IVA dan papsmear hanya 3.171 orang dari 257.209 orang. Artinya, dari 16 Puskesma yang ada di Kota Malang itu hanya sekitar 1,2 persen yang sadar akan kesehatan kewanitaannya.
"Harapa kami kaum perempuan di daerah ini tidak segan-segan untuk melakukan pemeriksaan IVA, mumpung masih gratis. Setiap Puskesmas sudah kami tempel pengumuman," katanya.
Sementara itu, manajemen Koperasi Wanita (Kopwan) Setia Budi Wanita Malang menyelenggarakan papsmear gratis bagi anggotanya. Untuk periode awal ada 60 anggota yang mendaftarkan diri untuk papsmear gratis. Papsmear gratis tersebut merupakan buah kerja sama Kopwan SBW dengan Puskesmas di Kecamatan Blimbing.(*)
Video oleh Endang Sukarelawati