Surabaya (Antara Jatim) - Bank Mandiri mendukung gerakan nasional nontunai (GNTT) melalui kegiatan
pameran buku Big Bad Wolf Fair 2017 (BBWF) di JX International
Surabaya, menyusul transaksi pembayaran dalam pameran buku ini tidak
menggunakan uang tunai.
Senior Vice President Regional Transaction and Consumer Head Bank Mandiri Region VIII, Susatyo Anto Budiyono, Kamis, mengatakan pada kegiatan ini pihaknya juga menyiapkan sebanyak 100 unit mesin electronic data capture (EDC) di bagian kasir dan juga tenant.
"Terdapat 2,5 juta koleksi buku terbitan Eropa dan Amerika dengan 70 persen merupakan buku anak-anak," katanya saat dikonfirmasi di selaka kegiatan pameran, Kamis.
Ia mengemukakan, pihaknya sengaja mendatangkan lebih banyak buku anak-anak karena berdasarkan pengalaman pada pameran tahun lalu, banyak buku anak yang dijual.
"Sehingga kegiatan ini juga sebagai pendorong dan mendukung program pemerintah untuk membiasakan kepada anak-anak gemar membaca," ucapnya.
Ia mengatakan, sejak dibuka pada hari pertama Rabu (27/9) transaksi penjualan sudah mencapai Rp1,8 miliar pada kegiatan ini.
"Itu masih undangan saja yang datang pada hari pertama. Dan pada hari kedua sampai dengan 12 hari ke depan diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah transaksi," katanya.
Ia mengatakan, berkaca pada Jakarta yang juga menyelenggarakan kegiatan serupa pada April-Mei lalu, jumlah transaksi selama kegiatan berlangsung sudah mencapai Rp76 miliar, dengan jumlah pengunjung yang mencapai 600-an orang.
"Kalau di Surabaya ini, kami tidak memiliki target berapa transaksinya, tetapi kami optimistis angkanya tidak jauh berbeda dengan Jakarta," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada pelaksanaan tahun lalu jumlah transaksi untuk dua lokasi yakni di Jakarta dan di Surabaya mencapai Rp75 miliar.
"Dengan total jumlah pengunjung yang mencapai sekitar 600 orang. Artinya, ada peningkatan jumlah pengunjung dan transaksi yang terjadi di Jakarta. Di Surabaya diharapkan juga demikian," katanya.
Ia menambahkan, rencananya kegiatan serupa akan menjadi agenda tahunan mengingat animo masyarakat pada kegiatan ini cukup bagus.
"Kami akan menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan karena respons masyarakat cukup antusias," katanya.(*)
Senior Vice President Regional Transaction and Consumer Head Bank Mandiri Region VIII, Susatyo Anto Budiyono, Kamis, mengatakan pada kegiatan ini pihaknya juga menyiapkan sebanyak 100 unit mesin electronic data capture (EDC) di bagian kasir dan juga tenant.
"Terdapat 2,5 juta koleksi buku terbitan Eropa dan Amerika dengan 70 persen merupakan buku anak-anak," katanya saat dikonfirmasi di selaka kegiatan pameran, Kamis.
Ia mengemukakan, pihaknya sengaja mendatangkan lebih banyak buku anak-anak karena berdasarkan pengalaman pada pameran tahun lalu, banyak buku anak yang dijual.
"Sehingga kegiatan ini juga sebagai pendorong dan mendukung program pemerintah untuk membiasakan kepada anak-anak gemar membaca," ucapnya.
Ia mengatakan, sejak dibuka pada hari pertama Rabu (27/9) transaksi penjualan sudah mencapai Rp1,8 miliar pada kegiatan ini.
"Itu masih undangan saja yang datang pada hari pertama. Dan pada hari kedua sampai dengan 12 hari ke depan diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah transaksi," katanya.
Ia mengatakan, berkaca pada Jakarta yang juga menyelenggarakan kegiatan serupa pada April-Mei lalu, jumlah transaksi selama kegiatan berlangsung sudah mencapai Rp76 miliar, dengan jumlah pengunjung yang mencapai 600-an orang.
"Kalau di Surabaya ini, kami tidak memiliki target berapa transaksinya, tetapi kami optimistis angkanya tidak jauh berbeda dengan Jakarta," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada pelaksanaan tahun lalu jumlah transaksi untuk dua lokasi yakni di Jakarta dan di Surabaya mencapai Rp75 miliar.
"Dengan total jumlah pengunjung yang mencapai sekitar 600 orang. Artinya, ada peningkatan jumlah pengunjung dan transaksi yang terjadi di Jakarta. Di Surabaya diharapkan juga demikian," katanya.
Ia menambahkan, rencananya kegiatan serupa akan menjadi agenda tahunan mengingat animo masyarakat pada kegiatan ini cukup bagus.
"Kami akan menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan karena respons masyarakat cukup antusias," katanya.(*)