Jember (Antara Jatim) - Serikat Tani Independen (Sekti) Kabupaten Jember berharap pemerintah
kabupaten setempat melakukan percepatan reforma agraria karena masih
banyak kasus sengketa tanah di Kabupaten Jember belum terselesaikan.
Sekti Jember mengadakan silaturahim dan tasyakuran dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional ke-57 dan Hari Agraria yang dibuka oleh Bupati Jember Faida di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Senin.
"Baru kali ini Pemkab Jember menerima Sekti dengan tangan terbuka karena selama ini hampir 20 tahun para petani turun ke jalan tidak pernah bisa bertemu dengan Bupati," kata Ketua Sekti Jember Jumain di Jember.
Menurutnya, Sekti yang memiliki anggota di delapan titik di antaranya Desa Curahnongko, Curahtakir, Suci, Mulyorejo, Mangaran, Nogosari bertujuan mendorong bagaimana reforma agraria yang dicita-citakan bisa berjalan dengan baik.
"Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Menko Perekonomian telah membentuk tiga kelompok kerja untuk penyelesaian sengketa tanah di seluruh Indonesia, sehingga kami mendorong pemerintah daerah menindaklanjuti hal itu," tuturnya.
Ia mengatakan para petani yang tergabung dalam Sekti menyatakan kesiapannya untuk melakukan apapun demi meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember, agar masyarakat lebih makmur.
Sementara Bupati Jember Faida berkomitmen untuk membantu petani dengan memberikan solusi bagi penyelesaian kasus sengketa tanah antara petani dengan sejumlah PTPN di Kabupaten Jember.
"Hari Tani Nasional harus dijadikan momentum persatuan para petani, agar tidak terpecah belah terutama saat menyelesaikan kasus sengketa tanah. Kami akan bentuk tim percepatan penyelesian kasus tanah sesuai dengan koridor hukum," tuturnya.
Ia mengatakan tidak hanya anggota Sekti, namun bersama-sama petani Jember bersatu memajukan pertanian, memajukan ketahanan pangan di Kabupaten Jember karena tanpa bersatu sulit membuat Jember semakin maju.
"Kami berharap para petani sejahtera, untuk itu petani dan keluarganya segera memiliki identitas KTP, KK dan akta kelahiran anak yang dilayani dengan gratis karena identitas sangat penting untuk para petani Jember. Boleh berbicara reforma agraria, tetapi kesejahteraan anggota dimulai dari identitas," ujarnya.(*)
Sekti Jember mengadakan silaturahim dan tasyakuran dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional ke-57 dan Hari Agraria yang dibuka oleh Bupati Jember Faida di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Senin.
"Baru kali ini Pemkab Jember menerima Sekti dengan tangan terbuka karena selama ini hampir 20 tahun para petani turun ke jalan tidak pernah bisa bertemu dengan Bupati," kata Ketua Sekti Jember Jumain di Jember.
Menurutnya, Sekti yang memiliki anggota di delapan titik di antaranya Desa Curahnongko, Curahtakir, Suci, Mulyorejo, Mangaran, Nogosari bertujuan mendorong bagaimana reforma agraria yang dicita-citakan bisa berjalan dengan baik.
"Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Menko Perekonomian telah membentuk tiga kelompok kerja untuk penyelesaian sengketa tanah di seluruh Indonesia, sehingga kami mendorong pemerintah daerah menindaklanjuti hal itu," tuturnya.
Ia mengatakan para petani yang tergabung dalam Sekti menyatakan kesiapannya untuk melakukan apapun demi meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember, agar masyarakat lebih makmur.
Sementara Bupati Jember Faida berkomitmen untuk membantu petani dengan memberikan solusi bagi penyelesaian kasus sengketa tanah antara petani dengan sejumlah PTPN di Kabupaten Jember.
"Hari Tani Nasional harus dijadikan momentum persatuan para petani, agar tidak terpecah belah terutama saat menyelesaikan kasus sengketa tanah. Kami akan bentuk tim percepatan penyelesian kasus tanah sesuai dengan koridor hukum," tuturnya.
Ia mengatakan tidak hanya anggota Sekti, namun bersama-sama petani Jember bersatu memajukan pertanian, memajukan ketahanan pangan di Kabupaten Jember karena tanpa bersatu sulit membuat Jember semakin maju.
"Kami berharap para petani sejahtera, untuk itu petani dan keluarganya segera memiliki identitas KTP, KK dan akta kelahiran anak yang dilayani dengan gratis karena identitas sangat penting untuk para petani Jember. Boleh berbicara reforma agraria, tetapi kesejahteraan anggota dimulai dari identitas," ujarnya.(*)