(Antara Jatim) - Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, siap
menjadi alternatif pengalihan penerbangan menuju ke Bandara Ngurah Rai,
Bali, menyusul adanya aktivitas vulkanik Gunung Agung, Bali.
General Manager PT Angkasa Pura I Juanda, Yuwono, Senin mengatakan,
pihaknya akan menyiapkan 12 slot penerbangan untuk pesawat berbadan
lebar dan sedang.
"Kami sudah menyiapkan 12 slot penerbangan untuk jenis pesawat
berbadan lebar seperti Boeing 737 sebanyak enam slot dan sisanya enam
slot untuk pesawat berbadan sedang," katanya saat dikonfirmasi di
Sidoarjo.
Ia mengemukakan, pengalihan penerbangan di Bandara Juanda ini
memang belum sepenuhnya mengakomodir seluruh penerbangan yang ada di
Bali sebanyak 30 slot penerbangan.
"Jadi, sesuai dengan rapat koordinasi yang sudah kami lakukan
sisanya tersebut bisa dialihkan ke beberapa bandara lainnya seperti di
Blimbingsari Banyuwangi, Malang, Solo atau juga di Lombok," ujarnya.
Ia mengatakan, sampai dengan saat ini aktivitas di Bandara
Internasional Juanda Surabaya masih belum terpengaruh adanya aktivitas
Gunung Agung.
"Begitu juga dengan aktivitas di Bandara Ngurah Rai sendiri sampai
dengan saat ini masih berlangsung normal seperti biasa. Mudah-mudahan
aktivitas penerbangan ini tetap berjalan normal seperti biasa," katanya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan Bandara Juanda juga akan
ditutup kalau memang terjadi letusan Gunung Agung yang mengakibatkan
debu vulkaniknya sampai di Juanda.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk
melakukan monitoring perkembangan yang terjadi di Bandara Internasional
Juanda ini," ujarnya.
Sementara untuk menampung penumpang yang dialihkan dari Bali, kata
dia, PT Angkasa Pura I Juanda selaku pengelola Bandara Internasional
Juanda Sidoarjo telah menyiapkan ruang tunggu khusus di gate 11 dan 12
yang bisa menampung penumpang hingga lebih dari 500 orang.
"Gate 11 dan 12 yang biasa digunakan untuk terminal umrah akan
dialihfungsikan sebagai ruang tunggu penumpang Bali yang dialihkan ke
Bandara Juanda," katanya. (*)
menjadi alternatif pengalihan penerbangan menuju ke Bandara Ngurah Rai,
Bali, menyusul adanya aktivitas vulkanik Gunung Agung, Bali.
General Manager PT Angkasa Pura I Juanda, Yuwono, Senin mengatakan,
pihaknya akan menyiapkan 12 slot penerbangan untuk pesawat berbadan
lebar dan sedang.
"Kami sudah menyiapkan 12 slot penerbangan untuk jenis pesawat
berbadan lebar seperti Boeing 737 sebanyak enam slot dan sisanya enam
slot untuk pesawat berbadan sedang," katanya saat dikonfirmasi di
Sidoarjo.
Ia mengemukakan, pengalihan penerbangan di Bandara Juanda ini
memang belum sepenuhnya mengakomodir seluruh penerbangan yang ada di
Bali sebanyak 30 slot penerbangan.
"Jadi, sesuai dengan rapat koordinasi yang sudah kami lakukan
sisanya tersebut bisa dialihkan ke beberapa bandara lainnya seperti di
Blimbingsari Banyuwangi, Malang, Solo atau juga di Lombok," ujarnya.
Ia mengatakan, sampai dengan saat ini aktivitas di Bandara
Internasional Juanda Surabaya masih belum terpengaruh adanya aktivitas
Gunung Agung.
"Begitu juga dengan aktivitas di Bandara Ngurah Rai sendiri sampai
dengan saat ini masih berlangsung normal seperti biasa. Mudah-mudahan
aktivitas penerbangan ini tetap berjalan normal seperti biasa," katanya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan Bandara Juanda juga akan
ditutup kalau memang terjadi letusan Gunung Agung yang mengakibatkan
debu vulkaniknya sampai di Juanda.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk
melakukan monitoring perkembangan yang terjadi di Bandara Internasional
Juanda ini," ujarnya.
Sementara untuk menampung penumpang yang dialihkan dari Bali, kata
dia, PT Angkasa Pura I Juanda selaku pengelola Bandara Internasional
Juanda Sidoarjo telah menyiapkan ruang tunggu khusus di gate 11 dan 12
yang bisa menampung penumpang hingga lebih dari 500 orang.
"Gate 11 dan 12 yang biasa digunakan untuk terminal umrah akan
dialihfungsikan sebagai ruang tunggu penumpang Bali yang dialihkan ke
Bandara Juanda," katanya. (*)
Video oleh: Indra Setiawan